Sabtu, 02 Desember 2017

MAKALAH PERAN GURU DALAM MEDIA PEMBELAJARAN DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PROFESI PENDIDIKAN
“Peran Guru Dalam Media Pembelajaran Di Era Teknologi Informasi
Dan Komunikasi”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Mata Kuliah yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. H. Juhri, AM. MPd
dan Bapak Yasmika Baihaqi, M. Pd.

                                                                                
Oleh:
Kelompok 9

Desi Indra Wati        : 14310004
 Dwi Ratna Wati       : 14310006
   Iska Wati                : 14310012




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2016

KATA PENGANTAR
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_gfHGeLHw6YE21Aato-mimTnHMAMrTdogOViMD8ClxdrlARxNCqzci1gEpZ2coQ4IXYssNrGggLy_FyTAsHpJ3rIyJYuoTtBKAcV8VLO2LcaDzF7bmK1Jr1yLz74w1XLWJHmG02gtFzCT/s1600/besmele-bismillahirrahmanirrahim-png.jpeg

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penyusun mengucapkan atas kehadirat  Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kelompok Profesi Pendidikan dengan waktu yang telah ditetapkan yang berjudul “Peran Guru Dalam Pengembang Media Pembelajaran Di Era Teknologi Komunikasi Dan Informasi”.
Dalam penulisan makalah ini kami ucapkan terima kasih kepada:
1.      Bapak Prof. Dr. H. Juhri, AM, MPd. dan, Bapak Yasmika Baihaqi, M. Pd. yang telah memberi pengarahan sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2.      Orang tua yang selalu memberikan motivasi, semangat dan doa dalam mengingatkan untuk meyelesaikan tugas.

Penulis menyadari bahwa penulis makalah ini masih terdapat kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat memperbaiki penulisan  makalah selanjutnya. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Metro, 08 Maret 2016
                                                                        Penyusun




DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................   i
HALAMAN JUDUL ................................................................................   ii
DAFTAR ISI..............................................................................................   iii
BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah..................................................................   1
B.     Rumusan Masalah...........................................................................   1
C.     Tujuan Penulisan Makalah...............................................................   2

BAB II  PEMBAHASAN
A.      Teori-Teori Yang Berkaitan Dengan Sumber Belajar......................   3
B.      Pengertian Media............................................................................   7
C.      Jenis dan klasifikasi media..............................................................   9
D.       Peran Media....................................................................................   19
E.       Media Yang Tidak Diproyeksikan..................................................   19
F.      Media Yang Diproyeksikan............................................................   20
BAB V PENUTUP
Kesimpulan .....................................................................................   23
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam proses pembelajaran, pada umumnya disebabkan oleh berbagai alas an, seperti waktu persiapan mengajar terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia, atau alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetahuan akan ragam media, karakteristik, serta kemampuan masing-masing diketahui oleh para pengajar. Media sebagai alat bantu mengajar berkembang demikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, keuangan, maupun materi yang akan disampaikan. Setiap jenis media memiliki karakteristik dan kemampuan dalam menayangkan pesan dan informasi (Kemp. 1985).
            Karakteristik dan kemampuan masing-masing perlu mendapat perhatian dari pengajar sehingga mereka dapat memilih media yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Sehubungan dengan hal tersebut melalui tulisan ini dipaparkan tentang pengertian dan peranan media dalampembelajaran, jenis dan karakteristik media.

B.     Rumusan Makalah
1.      Apa sajakah teori-teori yang berkaitan dengan sumber belajar?
2.      Apa pengertian media?
3.      Apa saja jenis dan klasifikasi media?
4.      Bagaimana peran media?
5.      Bagaimana media yang  tidak di proyeksikan?
6.      Bagaimana media yang di proyeksikan?



C.    Tujuan Makalah
1.      Untuk  mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan sumber belajar.
2.      Untuk mengetahui pengertian media.
3.      Untuk mengetahui jenis dan klasifikasi media.
4.      Untuk mengetahui peran media.
5.      Untuk mengetahui media yang  di proyeksikan  tidak di proyeksikan.






















BAB II
PEMBAHASAN


A.     Teori-Teori Yang Berkaitan Dengan Sumber Belajar
Pembelajaran diupayakan mencakup semua variabel pembelajaran yang dirasa turut memengaruhi belajar. Ada tiga variabel pembelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran. Ketiga variabel tersebut adalah variabel kondisi, variabel metode, dan variabel hasil pembelajaran. Kondisi pembelajaran adalah mencakup ssemua variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh perencana pembelajaran, dan harus diterima apa adanya. Yang termasuk dalam variabel ini adalah tujuan pembelajaran, karakteristik bidang studi, dan karakteristik siswa. Variabel metode pembelajaran adalah mencakup semua cara yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam kondisi tertentu. Yang termasuk dalam dalam variabel ini adalah strategi pengorganisasian pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, dan strategi pengolahan pembelajaran. Sedangkan variabel hasil pembelajaran mencangkup semua akibat yang muncul dari penggunaan metode tertentu pada kondisi tertentu, seperti keefektifan pembelajaran, efisiensi pembelajaran, dan daya tarik pembelajaran.
3
 
Inti dari rencana pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Fokus utama dalam perancangan pembelajaran adalah pada  pemilihan, penetapan, dan pengembangan variabel metode pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran harus didasarkan pada analisis kondisi dan hasil pembelajaran.  Analisis akan menunjukkan bagaimana kondisi pembelajarannya, dan apa hasil pembelajaran yang diharapkan. Setelah itu, barulah menetapkan dan mengembangkan metode pembelajaran yang diambil dari perancang pembelajaran setelah mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi nyata yang ada dan hasil pembelajaran  yang diharapkan.
Ada tiga prinsip yang perlu dipertimgangkan dalam upaya menetapkan metode pambalajaran yaitu:
1.      Tidak ada metode p[pembelajaran yang unggul untuk semua tujuan dalam semua kondisi
2.      Metode pembelajaran yang bverbeda memiliki pengaruh yang berbeda dan konsisten pada hasil pembelajaran
3.      Kondisi pembelajaran yang berbeda bisa memiliki pengaruh yang konsisiten pada hasil pembelajaran

Secara umum teori belajar merupakan seperangkat peryataan umum yang digunakan untuk menjelaskan mengenai belajar, yang dapat membantu guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajaran. Dalam kaitannya pembelajaran berbasis komputer atau biasa disingkat PBK, teori belajar digunakan  sebagai landasan dalam mendesain dan mengembangkan PBK yang termasuk media sebagai sumber belajar. Ada banyak macam teori belajar tetapi hanya empat saja yang berkaitan erat dalam PBK  yaitu:

1.      Teori Behavioristik
Teori belajar ini menjelaskan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat di amati, diukur dan dinilai secaera kongkrit. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulan) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon). Stimulan yang tidak lain adalah lingkungan belajar siswa itu sendiri, cbaik yang internal (dari dalam diri sendiri) maupun eksternal (keluarga, teman,sekolah, lingkungan dan masyarakat) yang menjadi poenyebab belajar. Sedangkan respon adalah akibat atau dampak yang telah ditimbulkan oleh stimulan .
Sama halnya dengan Thorndike, belajar diartikan sebagai peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R). Dapat diambil keseimpulan bvahwa pada teori behavioristik ini, belajar diartikan dengan adanya hubungan antara ransangan atau( stimulus) dan tanggapan( respon). Thorndike menemukan hukum-hukum belajar sebagai berikut:
a.       Hukum kesiapan (law of readiness), tindakan yang dilakukan memperoleh kepuasan maka tindakan tersebut kemungkinan akan diulangi dalam situasi yang mirip, tetapi jika tidak memperoleh kepuasan maka kemungkinan tindakan tersebut tidak akan diulanginya.
b.      Hukum Latihan (Law of execise), yaitu semakin sering tingkah laku dialami atau dilatih, maka assosiasi tersebut ekan semakin kuat.
c.       Hukum Akibat (law of effect), yaitu hubungan stimulus respon cenderung diperkuat bila akibatnya menyenamgkan dan cenderung deperlemah jika akibatnya tidak memuaskan.
d.      Hukum Reaksi Bervariasi (multiple response), hukum ini mengatakan bahwa pada individu diawali oleh proses trial dan error yang menunjukan adanya bermacam-macam sebelum memperoleh respon yang tepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
e.       Hukum Sifat (set/attitude),  hukum ini menjelaskan bahwa perilaku belajar seseorang tidak hanya ditentukan oleh hubungan stimulus dan respon saja, tetapi juga ditentukan keadaan yang ada dalam diri individu baik kognitif, emosi, sosial, maupun psikomotornya.

2.      Teori kognitif
Belajar diartikan sebagi proses yang terjadi dalam akal dan pikiran manusia. Menurut Winkel (1996:53) bahwa belajar adalah suatu aktifitas mental dan psikis yang berlamgsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilam dan nilai sikap yang bersifat relatif berbekas, dalam praktek  pembelajaran teori kognitif antara lain nampak dalam rumusan rumusan seoerti tahap tahap perkembangan yang dikemukakan oleh Jean Peaget menurut  Peaget itu setiap manusia mengembangkan kemampuan berfikirnya menutut tahap yang teratur. Adapun tahap-tahap  tersebut adalah
a.       Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
Dalam dua tahun pertama kehidupan bayi dia dapat sedikit memahami lingkungannya dengan cara melihat meraba atau memegang, mengecap, mencium dan menggerakkan. Dengan kata lain mengandalkan kemampuan sensorik serta motoriknya. Ciri pokok perkembangannnya berdasarkan tindakan dan dilakukan langkah demi langkah.
b.      Tahap Pra-operasional (2-7 tahun)
Dalam tahap ini sangat menonjol sekali kecenderungan anak-anak itu untuk selalu mengandalkan dirinya pada persepsinya mengenai realitas. Ciri pokok perkembangan pada tahap ini pada penggunaan simbol, bahasa, atau tanda dan mulai berkembanganya konsep-konsep intuitif (diluar nalar).
c.       Tahap operasi konkrit (8-11 tahun)
Dalam tahap ini anak anak sudah mengembangkan pikiran logis, dalam upaya mengerti tentang alam sekelilinganya mereka tidak terlalu menggantungkan diri pada informasi yang datang dari panca indra. Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan yang jelas dan logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat kongkrit.
d.      Tahap operasi formal (12-18 tahun)
Selama tahap ini anak sudah mampu berfikir abstrak  yaitu berfikir mengenai gagasan. Anak dengan operasi formal ini sudah dapat memikirkan beberapa alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan pola berfikir kemungkinan.

3.      Teori Kontruktivisme
Menurut Jhon Dewey sebagai bapak kontruktivisme ide-idenya digunakan sebagai dasar metode kontrukfivisme dan discovery learning, yang mengemukakan pengalaman belajar tergantung pada pengalaman dan minat peserta didik yang seharusnya saling terintegrasi bukan terpisah satu sama lain. Belajar harus bersikap aktif langsung terlibat berpusat pada siswa dalam  konteks pengalaman sosial.
Dalam pembelajaran kontriktivis, guru bertindak sebagai fasilitator, mengambil bagian sebagai anggota kelompok dan diadakan kegiatan diskusi dan review teman.

4.      Teori humanistik
Menuruy teori humanistik proses balajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dalam pelaksanaanya tampak juga dalam pendekatan belajar yang dikemukakan oleh Ausabel yaitu tentang belajar bermakna atau meaning full learning. Menurut Combs berpendapat bahwa banyak guru dengan beranggapan bahwa siswa mau belajar apabilamateri pelajarannya yang disusun dan disajikan sebagaimana mestinya padahal “arti” tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu, dengan kata lain individulah yang memberikan arti kepada materi pelajaran itu sendiri. Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa peserta didik untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkan dengan kehidupanya.
Proses belajar dianggap berhasil jika peserta didik telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.

B.    Pengertian  Media
Media  pembelajaran berasal dari bahasa Latin yang mempunyai arti antara.Makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima. Secara harfiah  media  pembelajaran diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media  pembelajaran menurut Briggs dalam Sumantri (1998:176),  ialah  "Segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan dari pengirim ke penerima pesan serta perangsang peserta didik untuk pembelajaran." 
            Menurut Gagne dan Reiser dalam Sumantri (1998:176)  media  pembelajaran ialah "Alat-alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang bagi peserta didik untuk pembelajaran."
Menurut Association of Education and Commucation Technology (AECT) Amerika. Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.  Apabilla dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk memebawa informasi dari pengajar ke peserta didik (Heinich, et. al, 1996). Hal yang sama dikemukakan sebelumnya oleh Briggs (1970) yang menyatakan bahwa media adalah segala bentuk fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar.
            Masenurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association / NEA) dalam Rohani, (1997:2) berpendapat bahwa  media  pembelajaran ialah :
 "Segala benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau di bicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut."
       Sedangkan menurut Sadiman dkk, (1986:7) menyatakan bahwa  media  pembelajaran ialah :
 "Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi."
Menurut McLuahan dalam Rohani, (1997: 2) mengatakan bahwa: "Media  pembelajaran ialah channel (saluran) karena pada hakekatnya telah memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar dan melihat dalam batas-batas jarak ruang dan waktu-waktu tertentu. Dengan bantuan  media  pembelajaran batas-batas itu hampir menjadi tidak ada."
Dari batasan yang telah disampaikan oleh para ahli mengenai media, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber kepeserta didik. Tujuan nya adalah merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran media. Selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyempaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memeberikan penguatan maupun motivasi.


C.    Jenis dan Klasifikasi Media
Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah media komunikasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara diantaranya ialah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan media tersebut. Sebagai contoh seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan sebagainya. Ada pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh, ada penyampaian yang disampaikan melalui siaran televisi dan melalui optik. Berbagai bentuk presentasi media yang kita terima, memebuat kita sadar bahwa kita menerima informasi dalam bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut dapat berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau kombinasi dari berbagai bentuk informasi ini.
Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang lain. Sehingga tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencankup semua jenis media. Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan mana yang termasuk dan mana yang tidak termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari pembedaan ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara lengkap atau tidak. Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai media, karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya. Sedangkan Over Head Transparansi (OHT) digolongkan sebagai alat bantu saja, karena OHT tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut hanya dapat digunakan oleh instruktur untuk membantu menerangkan pembelajarannya. Walaupun pendapat ini masuk akal, tetapi disini kita akan membahas media dalam perspektif yang lebih luas, yaitu semua alat atau bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan pengertian media pembelajaran sebelumnya.
Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual dalam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Kemudian dapat kita teliti media ini untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana suara atau gambar itu kita terima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi. Kita akan analisis keempat cara ini sebagai cara penyajian sebuah media.
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu:
1.      Media Grafik, meliputi : Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam
a.       Media Grafis
Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan penyampaian pesan lewat simbol-simbol visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan. Karakteristik yang dimiliki adalah : bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memeperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah harganya dan murah mendapatkan serta menggunakannya, tekadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses, grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Yang termasuk media grafis antara lain :
1)      Grafik,
2)      Diagram
3)      Bagan
4)      Sketsa
5)      Poster
6)      Papan Flanel
7)      Bulletin Board
Kelebihan Media Grafis
1)      Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan
2)      Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa
Kelemahan Media Grafis
1)      Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks
2)      Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

b.      Media Bahan Cetak
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah
1)      Buku Teks,
2)      Modul,
3)      Bahan pengajaran terprogram.
Kelebihan Media Bahan Cetak
1)      Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak,
2)      Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhsn, minat, dan kecepatan masing-masing,
3)      Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa,
4)      Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna,
5)      Perbaikan/revisi mudah dilakukan.
Kelemahan Media Bahan Cetak
1)      Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama,
2)      Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya,
3)      Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.

c.       Media Gambar Diam
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.
Kelebihan Media Gambar Diam
1)      Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkret,
2)      Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya,
3)      Pembuatannya mudah dan harganya murah
Kelemahan Media Gambar Diam
1)      Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar,
2)      Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi.

2.      Media Proyeksi Diam, Meliputi : OHP/OHT, Opadue Projector, Slide, dan Filmstrip.
            Media proyeksi diam, beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini memerlukan alat bantu (misal proyektor) dalam penyajiannya, karakteristik umum media ini adalah: pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan objek-objek secara diam (pada media dengan penampilan visual saja). Terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis. Sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual, praktis dipergunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan praktek secara terpadu menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan media film lebih realistik, dapat bdiulang-ulang, dihentikan, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan.
a.       Media OHP Dan OHT
OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 x 11 inci. Ada 3 jenis bahan yang dapat dipergunakan sebagai OHT, yaitu :
1)      Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan menggunakan spidol
2)      PPC transparency film (PPC : Plain Paper Copier), yaitun jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photocopy
3)      Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax. OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar.
Kelebihan Media OHT/OHP
1)      Dapat digunakan untuk menyajikan pesan disemua ukuran ruangan kelas.
2)      Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna yang menarik.
3)      Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
4)      Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan
5)      Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat
6)      Program OHP dapat digunakan berulang-ulang.
Kelemahan Media OHT/OHP
1)      Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan penyajiannya
2)      OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
3)      Urutan OHP mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.

b.      Media Opaque Projektor
Opaque Projektor atau proyektor tak tembus pandang adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto, dan model-model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda dengan OHP, opaque projector ini tak memerlukan transparansi, tapi memerlukan penggelapan ruangan.
c.       Media Slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
Kelebihan Media Slide
1)      Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
2)      Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit
3)      Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah.
4)      Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil
Kelemahan Media Slide
1)      Memerlukan penggelapan ruangan untuk memeproyeksikannya.
2)      Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
3)      Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.
4)      Hanya dapat menyajikan gambar yang diam.

d.      Media Filmstrip
Filmstrip atau film rangakai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan. Kelebihan filmstrip dibangdingkan film slide adalah media filmstrip mudah pengadaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/revisi filmstrip relatif agak sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus.


3.      Media Audio, meliputi : Media Radio, Media Alat Perekam Pita Magnetik
Media Audio. Hakekatnya dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang disamapikan atau dituangkan kedalam simbol-simbol auditif (verbal dan atau non verbal), yang melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).
a.       Media Radio
Radio adalah media audio ruang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.
Kelemahan Media Radio
1)      Memiliki variasi program yang cukup banyak.
2)      Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
3)      Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa.
4)      Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik, sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
5)      Jangkauannya sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak.
6)      Harganya relatif murah.
Kelemahan Media Audio
1)      Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
2)      Jika siarannya menonton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
3)      Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa secara individual.
b.      Media Alat Perekam Pita Magnetik
Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio.
Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik
1)      Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2)      Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali.
3)      Mengembangkan daya imajinasi siswa.
4)      Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa.
5)      Pengadaan programnya sangat mudah.
Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik
1)      Daya jangkauannya terbatas.
2)      Biaya pengadaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio.

4.      Media Audio Visual Diam, meluputi : media sound slide (slide suara) film strib bersuara, dan halaman bersuara
Media audio visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam. Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audio visual diam.

5.      Film (Motion Pictures)
            Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan gerak.
Kelebihan Media Film
a.       Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
b.      Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
c.       Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
d.      Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
e.       Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelemahan Media Film
1.      Harga produksinya cukup mahal.
2.      Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3.      Memerlukan operator khusus untuk mengoprasikannya.
4.      Memerlukan penggelapan ruangan.

6.      Televisi, Meliputi : Televisi terbuka (open boardeast television), televisi siaran terbatas/TVST (Cole Circuit Television/CCTV), dan vidio-cassete recorder (VCR).
Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan gerak (sama dengan film).
a.       Media Televisi Terbuka
Media televisi terbuka adalah media audio visual gerak yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.
Kelebihan Media Televisi Terbuka
1)      Informasi/pesan yang disajikan lebih aktual.
2)      Jangkauan penyebarannya sangat luas.
3)      Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
4)      Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
5)      Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
6)      Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelemahan Media Televisi Terbuka
1)      Programnya tidak dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan.
2)      Sifat komunikasinya hanya satu arah.
3)      Gambarnya relatif kecil.
4)      Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetik.

b.      Media Televisi Siaran Terbatas (TVST)
TVST atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkataan lain, kemera televisi mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat televisi yang ada di ruangan-ruangan kelas.
Kelebihan siaran televisi ini terbatas ini dibandiingkan dengan siaran terbuka diantaranya adalah komunikasi ini dapat dilakukan secar dua arah (hubungan antara studio dan kelas dilakukan melalalui intercom), kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan terkontol. Sedangkan kelemahannya adalah jammgkauan relatif terbatas.
c.       Media Audio Cassetre Recorder (VCR)
Berbeda dengan film ini, media VCR perekamannya dilakukan dengan menggunalkan kaset video, dan penanyangannya melalui pesawat telavisi sedangkan media film perekaman gambarannya menggunakan film seuloiid yang positif dan gambarnya diproyeksikan melalui proyeksi ke layar. Kelebihan yang dimiliki oleh media televisi terbuka. Selain itu media VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu progamnya dapat diulang-ulang. Akan tetapi kelemahannya adalah jangkauan terbatas.

7.      Multi Media
Multi media merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang memebentuk satu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio dan bahan audio visual.
Kelebihan multi media
a.       Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
b.      Dapat menghilangkan kebosanan siswa karenamedia yang digunakan lebih bervariasi.
c.       Sangan baik untuk kegiatan belajar mandiri.
Kelemahan multi media
a.       Biayanya cukup mahal.
b.      Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga profesional.
D.     Peran Media Pembelajaran
1.      Memperjalas penyajian materiagar tidak hanya bersifat verbal (dalam bentuk kata-kata tertulis atau tulisan).
2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, karena menurut par aahlli kemampuan daya serap manusia dalam memahami masalah dengan panca indra.
3.       Penggunaan media secara tetap dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif anak didik.
4.       Menghindari kesalahpahaman terhadap suatu objek dan konsep.
5.       Menghubungkan nyata dan yang tidak nyata.
Kelemahan-kelemahan yang dikemukakan antara lain: tayangan ini terlaku cepat, mata cepat lelah waktu yang sedikit.

E.     Media Yang Tidak  Dapat  Diproyeksikan
Media realita adalah benda nyata.benda tersebut tidak harus dihadirkan diruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung keobjek. Kelebihan daro media ini dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhlukm hidup, klasifikasi mahkluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
Model adalah benda benda  tiruan dalam wujud tida dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai benruk realias. Misal untuk mempelajari sistem gerak pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekresi dan saraf pada hewan.
Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui siombol-simbol visual. Fungsi dari media gfavis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajara, dan mengilustrasikan suatu fakte aytau konsep yang mudah terluapakan jika hanya dilakukan melakui penjalas verbal. Jenis-jenis media gfafis adalah
1.      Gambar atau foto
2.      Sketsa: gambar sederhana dari draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, memperjelas pesan
3.      Diagram atau skema: gambar sederhana menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari objek tertentu secara garis besar.
4.      Bagan atau chart : menyampaikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah di cerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering di jumpai bentuk grafis lain,seperti gambar diagram, kartun.
5.      Grafik : gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, sinbol verbal atau bentuk tertentu yang mengambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.

F.     Media yang dapat di Proyeksikan
1.      Transparan OHP merupakan alat bantu belajar tatap muka sejati, sebab tata letek ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa. Perangkat media transparasi meliputi perangkat lunak dan perangkat kelas. Teknik pembuatam media transparasi, yaitu :
a.       Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
b.      Membuat sendiri secara manual
2.      Film bingkai atau slide adalah film transparan yang umum nya berukuran 35 mmdan diberi bingkai 2x2 inci. Dalam satu paket berisi beberapan film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparasi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahan adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.










23
 
BAB III
PENUTUP

SIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian teoritik sebagaimana dijelaskan pada bab tanggapan, maka dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam menggunakan media pembelajaran antara lain: Kegiatan pembelajara menjadi menjadi lebih menarik, kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif, kualitas dapat ditingkatkan, pembelajaran dapat disajikan dimana dan kapan saja dengan yang diinginkan, meningkatkan sifat positif siswa dalam proses menjadi baik, memberikan nilai positif bagi pengajar. Media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
            Di zaman teknologi dan informasi, media sangat membantu pengajar atau guru dalam kegiatan belajar mengajar seperti menjaga minat siswa, membantu memelihara kefokusan siswa, memudahkan dalam pemahaman sesuatu yang abstrak, dll.  Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup beragam, mulai dari media yang sederhana sampai pada media yang rumit. Selain itu media juga terdiri  dari berbagai jenis, yaitu model, bahan grafis, OHT, audio kaset, video, Computer Assisted Instruction, perangkat praktikum. (Heinich, dkk. 1996)      
Peranan yang dikemukakan diatas, memberikan wawasan yang luas mengenai pemanfaatan media dalam pembelajaran.








DAFTAR PUSTAKA

Karwono dan Heni Mularsih. 2010. Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan   Sumber Belajar. Ciputat: Cerdas Jaya.

Uno, Hamzah B.2009. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bunmi Aksara.

http://yanuarwahyudin.blogspot.co.id/p/guru-dalam-pemanfaatan-teknologi.html.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar