PROFESI PENDIDIKAN
“Peran Guru Dalam Media
Pembelajaran Di Era Teknologi Informasi
Dan Komunikasi”
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Menempuh Mata Kuliah yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. H.
Juhri, AM. MPd
dan Bapak Yasmika Baihaqi, M. Pd.
Oleh:
Kelompok 9
Desi Indra Wati : 14310004
Dwi Ratna Wati : 14310006
Iska Wati : 14310012
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penyusun
mengucapkan atas kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah kelompok Profesi Pendidikan dengan waktu yang telah
ditetapkan yang berjudul “Peran Guru Dalam Pengembang Media Pembelajaran Di Era
Teknologi Komunikasi Dan Informasi”.
Dalam penulisan makalah ini kami ucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Juhri, AM, MPd.
dan, Bapak Yasmika Baihaqi, M. Pd. yang telah memberi pengarahan sehingga kami
termotivasi dan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2. Orang tua yang selalu memberikan
motivasi, semangat dan doa dalam mengingatkan untuk meyelesaikan tugas.
Penulis menyadari bahwa penulis
makalah ini masih terdapat kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun sehingga dapat memperbaiki penulisan makalah selanjutnya. Penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Metro, 08 Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................ ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori-Teori Yang Berkaitan Dengan
Sumber Belajar...................... 3
B. Pengertian Media............................................................................ 7
C. Jenis dan klasifikasi media.............................................................. 9
D. Peran Media.................................................................................... 19
E. Media Yang Tidak Diproyeksikan.................................................. 19
F. Media Yang Diproyeksikan............................................................ 20
BAB V PENUTUP
Kesimpulan ..................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, media
telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan
oleh pengajar, namun kerap kali terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam
proses pembelajaran, pada umumnya disebabkan oleh berbagai alas an, seperti
waktu persiapan mengajar terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya tidak
tersedia, atau alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul apabila
pengetahuan akan ragam media, karakteristik, serta kemampuan masing-masing
diketahui oleh para pengajar. Media sebagai alat bantu mengajar berkembang
demikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun
cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu,
keuangan, maupun materi yang akan disampaikan. Setiap jenis media memiliki
karakteristik dan kemampuan dalam menayangkan pesan dan informasi (Kemp. 1985).
Karakteristik dan kemampuan masing-masing perlu mendapat perhatian dari
pengajar sehingga mereka dapat memilih media yang sesuai dengan kondisi yang
dihadapi. Sehubungan dengan hal tersebut melalui tulisan ini
dipaparkan tentang pengertian dan peranan media dalampembelajaran, jenis dan
karakteristik media.
B. Rumusan Makalah
1. Apa sajakah teori-teori yang
berkaitan dengan sumber belajar?
2. Apa pengertian media?
3. Apa saja jenis dan klasifikasi
media?
4. Bagaimana peran media?
5. Bagaimana media yang tidak di proyeksikan?
6. Bagaimana media yang di
proyeksikan?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan
sumber belajar.
2. Untuk mengetahui pengertian media.
3. Untuk mengetahui jenis dan
klasifikasi media.
4. Untuk mengetahui peran media.
5. Untuk mengetahui media yang di proyeksikan tidak di proyeksikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori-Teori Yang Berkaitan Dengan
Sumber Belajar
Pembelajaran diupayakan mencakup
semua variabel pembelajaran yang dirasa turut memengaruhi belajar. Ada tiga
variabel pembelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam merancang
pembelajaran. Ketiga variabel tersebut adalah variabel kondisi, variabel
metode, dan variabel hasil pembelajaran. Kondisi pembelajaran adalah mencakup
ssemua variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh perencana pembelajaran, dan
harus diterima apa adanya. Yang termasuk dalam variabel ini adalah tujuan
pembelajaran, karakteristik bidang studi, dan karakteristik siswa. Variabel
metode pembelajaran adalah mencakup semua cara yang dapat dipakai
untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam kondisi tertentu. Yang termasuk dalam
dalam variabel ini adalah strategi pengorganisasian pembelajaran, strategi
penyampaian pembelajaran, dan strategi pengolahan pembelajaran. Sedangkan
variabel hasil pembelajaran mencangkup semua akibat yang muncul dari penggunaan
metode tertentu pada kondisi tertentu, seperti keefektifan pembelajaran,
efisiensi pembelajaran, dan daya tarik pembelajaran.
|
Ada tiga prinsip yang perlu
dipertimgangkan dalam upaya menetapkan metode pambalajaran yaitu:
1.
Tidak ada metode p[pembelajaran yang unggul untuk semua tujuan dalam semua
kondisi
2.
Metode pembelajaran yang bverbeda memiliki pengaruh yang berbeda dan
konsisten pada hasil pembelajaran
3.
Kondisi pembelajaran yang berbeda bisa memiliki pengaruh yang konsisiten
pada hasil pembelajaran
Secara umum teori belajar
merupakan seperangkat peryataan umum yang digunakan untuk menjelaskan mengenai
belajar, yang dapat membantu guru untuk merancang dan merencanakan proses
pembelajaran. Dalam kaitannya pembelajaran berbasis komputer atau biasa
disingkat PBK, teori belajar digunakan
sebagai landasan dalam mendesain dan mengembangkan PBK yang termasuk
media sebagai sumber belajar. Ada banyak macam teori belajar tetapi hanya empat
saja yang berkaitan erat dalam PBK yaitu:
1. Teori Behavioristik
Teori belajar ini menjelaskan
bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat di amati, diukur dan
dinilai secaera kongkrit. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulan) yang
menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon). Stimulan yang tidak lain adalah
lingkungan belajar siswa itu sendiri, cbaik yang internal (dari dalam diri
sendiri) maupun eksternal (keluarga, teman,sekolah, lingkungan dan masyarakat)
yang menjadi poenyebab belajar. Sedangkan respon adalah akibat atau dampak yang
telah ditimbulkan oleh stimulan .
Sama halnya dengan Thorndike,
belajar diartikan sebagai peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara
peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R). Dapat diambil
keseimpulan bvahwa pada teori behavioristik ini, belajar diartikan dengan
adanya hubungan antara ransangan atau( stimulus) dan tanggapan( respon).
Thorndike menemukan hukum-hukum belajar sebagai berikut:
a. Hukum kesiapan (law of readiness), tindakan yang dilakukan
memperoleh kepuasan maka tindakan tersebut kemungkinan akan diulangi dalam
situasi yang mirip, tetapi jika tidak memperoleh kepuasan maka kemungkinan
tindakan tersebut tidak akan diulanginya.
b. Hukum Latihan (Law of execise), yaitu semakin sering
tingkah laku dialami atau dilatih, maka assosiasi tersebut ekan semakin kuat.
c. Hukum Akibat (law of effect), yaitu hubungan stimulus respon cenderung diperkuat
bila akibatnya menyenamgkan dan cenderung deperlemah jika akibatnya tidak
memuaskan.
d. Hukum Reaksi Bervariasi (multiple response), hukum ini mengatakan
bahwa pada individu diawali oleh proses trial dan error yang menunjukan adanya
bermacam-macam sebelum memperoleh respon yang tepat dalam memecahkan masalah
yang dihadapi.
e. Hukum Sifat (set/attitude), hukum ini
menjelaskan bahwa perilaku belajar seseorang tidak hanya ditentukan oleh
hubungan stimulus dan respon saja, tetapi juga ditentukan keadaan yang ada
dalam diri individu baik kognitif, emosi, sosial, maupun psikomotornya.
2. Teori kognitif
Belajar diartikan sebagi proses
yang terjadi dalam akal dan pikiran manusia. Menurut Winkel (1996:53) bahwa
belajar adalah suatu aktifitas mental dan psikis yang berlamgsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perubahan dalam
pengetahuan pemahaman, keterampilam dan nilai sikap yang bersifat relatif
berbekas, dalam praktek pembelajaran
teori kognitif antara lain nampak dalam rumusan rumusan seoerti tahap tahap
perkembangan yang dikemukakan oleh Jean Peaget menurut Peaget itu setiap manusia mengembangkan
kemampuan berfikirnya menutut tahap yang teratur. Adapun tahap-tahap tersebut adalah
a. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
Dalam dua tahun pertama kehidupan
bayi dia dapat sedikit memahami lingkungannya dengan cara melihat meraba atau
memegang, mengecap, mencium dan menggerakkan. Dengan kata lain mengandalkan
kemampuan sensorik serta motoriknya. Ciri pokok perkembangannnya berdasarkan
tindakan dan dilakukan langkah demi langkah.
b. Tahap Pra-operasional (2-7 tahun)
Dalam tahap ini sangat menonjol
sekali kecenderungan anak-anak itu untuk selalu mengandalkan dirinya pada
persepsinya mengenai realitas. Ciri pokok perkembangan pada tahap ini pada
penggunaan simbol, bahasa, atau tanda dan mulai berkembanganya konsep-konsep
intuitif (diluar nalar).
c. Tahap operasi konkrit (8-11 tahun)
Dalam tahap ini anak anak sudah
mengembangkan pikiran logis, dalam upaya mengerti tentang alam sekelilinganya
mereka tidak terlalu menggantungkan diri pada informasi yang datang dari panca
indra. Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai
menggunakan aturan yang jelas dan logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda
yang bersifat kongkrit.
d. Tahap operasi formal (12-18 tahun)
Selama tahap ini anak sudah mampu
berfikir abstrak yaitu berfikir mengenai
gagasan. Anak dengan operasi formal ini sudah dapat memikirkan beberapa
alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan pola berfikir kemungkinan.
3. Teori Kontruktivisme
Menurut Jhon Dewey sebagai bapak
kontruktivisme ide-idenya digunakan sebagai dasar metode kontrukfivisme dan discovery learning, yang mengemukakan
pengalaman belajar tergantung pada pengalaman dan minat peserta didik yang
seharusnya saling terintegrasi bukan terpisah satu sama lain. Belajar harus
bersikap aktif langsung terlibat berpusat pada siswa dalam konteks pengalaman sosial.
Dalam pembelajaran kontriktivis,
guru bertindak sebagai fasilitator, mengambil bagian sebagai anggota kelompok
dan diadakan kegiatan diskusi dan review teman.
4. Teori humanistik
Menuruy teori humanistik proses
balajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia.
Dalam pelaksanaanya tampak juga dalam pendekatan belajar yang dikemukakan oleh
Ausabel yaitu tentang belajar bermakna atau meaning full learning. Menurut Combs berpendapat bahwa banyak guru dengan
beranggapan bahwa siswa mau belajar apabilamateri pelajarannya yang disusun dan
disajikan sebagaimana mestinya padahal “arti” tidaklah menyatu pada materi
pelajaran itu, dengan kata lain individulah yang memberikan arti kepada materi
pelajaran itu sendiri. Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa peserta
didik untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan
menghubungkan dengan kehidupanya.
Proses belajar dianggap berhasil
jika peserta didik telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Teori
belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya,
bukan dari sudut pandang pengamatnya.
B. Pengertian
Media
Media
pembelajaran berasal dari bahasa Latin yang mempunyai arti antara.Makna tersebut
dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu
informasi dari suatu sumber kepada penerima. Secara harfiah media
pembelajaran diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan. Media pembelajaran
menurut Briggs dalam Sumantri (1998:176), ialah "Segala alat
fisik yang dapat menyajikan pesan dari pengirim ke penerima pesan serta
perangsang peserta didik untuk pembelajaran."
Menurut Gagne dan Reiser dalam Sumantri (1998:176) media pembelajaran ialah "Alat-alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang bagi peserta didik untuk pembelajaran."
Menurut Gagne dan Reiser dalam Sumantri (1998:176) media pembelajaran ialah "Alat-alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang bagi peserta didik untuk pembelajaran."
Menurut
Association of Education and Commucation Technology (AECT) Amerika. Media adalah
segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi.Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyalurkan pesan atau informasi. Apabilla dikaitkan dengan kegiatan
pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan
dalam proses pembelajaran untuk memebawa informasi dari pengajar ke peserta
didik (Heinich, et. al, 1996). Hal yang sama dikemukakan sebelumnya oleh Briggs
(1970) yang menyatakan bahwa media adalah segala bentuk fisik yang dapat
menyampaikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar.
Masenurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association / NEA) dalam Rohani, (1997:2) berpendapat bahwa media pembelajaran ialah :
"Segala benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau di bicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut."
Sedangkan menurut Sadiman dkk, (1986:7) menyatakan bahwa media pembelajaran ialah : "Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi."
Masenurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association / NEA) dalam Rohani, (1997:2) berpendapat bahwa media pembelajaran ialah :
"Segala benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau di bicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut."
Sedangkan menurut Sadiman dkk, (1986:7) menyatakan bahwa media pembelajaran ialah : "Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi."
Menurut McLuahan
dalam Rohani, (1997: 2) mengatakan bahwa: "Media
pembelajaran ialah channel (saluran)
karena pada hakekatnya telah memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia
untuk merasakan, mendengar dan melihat dalam batas-batas jarak ruang dan
waktu-waktu tertentu. Dengan bantuan media pembelajaran batas-batas
itu hampir menjadi tidak ada."
Dari batasan yang
telah disampaikan oleh para ahli mengenai media, maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang
dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber kepeserta didik.
Tujuan nya adalah merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
media. Selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga
dimanfaatkan untuk menyempaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran,
memeberikan penguatan maupun motivasi.
C. Jenis dan Klasifikasi Media
Pada dasarnya media yang banyak
digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah media komunikasi. Ada beberapa
cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara diantaranya
ialah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan media
tersebut. Sebagai contoh seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan
sebagainya. Ada pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirimkan
pesan. Contoh, ada penyampaian yang disampaikan melalui siaran televisi dan
melalui optik. Berbagai bentuk presentasi media yang kita terima, memebuat kita
sadar bahwa kita menerima informasi dalam bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut
dapat berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau kombinasi dari
berbagai bentuk informasi ini.
Masih banyak ciri yang membedakan
media yang satu dengan yang lain. Sehingga tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi
tunggal yang mencankup semua jenis media. Faktor lain yang juga mempersulit
klasifikasi ini ialah untuk menentukan mana yang termasuk dan mana yang tidak
termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan antara media
komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari pembedaan
ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara
lengkap atau tidak. Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai
media, karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya.
Sedangkan Over Head Transparansi
(OHT) digolongkan sebagai alat bantu saja, karena OHT tidak dapat berdiri
sendiri. Hal tersebut hanya dapat digunakan oleh instruktur untuk membantu
menerangkan pembelajarannya. Walaupun pendapat ini masuk akal, tetapi disini
kita akan membahas media dalam perspektif yang lebih luas, yaitu semua alat
atau bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan
pengertian media pembelajaran sebelumnya.
Menurut bentuk informasi yang
digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima
kelompok besar, yaitu media visual dalam, media visual gerak, media audio,
media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Kemudian dapat kita
teliti media ini untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan,
bagaimana suara atau gambar itu kita terima, apakah melalui penglihatan
langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi. Kita akan
analisis keempat cara ini sebagai cara penyajian sebuah media.
Dengan menganalisis media melalui
bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format
klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu:
1. Media Grafik, meliputi : Media
Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam
a. Media Grafis
Pada prinsipnya semua jenis media
dalam kelompok ini merupakan penyampaian pesan lewat simbol-simbol visual dan
melibatkan rangsangan indera penglihatan. Karakteristik yang dimiliki adalah :
bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memeperjelas
suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja,
murah harganya dan murah mendapatkan serta menggunakannya, tekadang memiliki
ciri abstrak (pada jenis media diagram), merupakan ringkasan visual suatu
proses, grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian
ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Yang termasuk media grafis antara
lain :
1)
Grafik,
2)
Diagram
3)
Bagan
4)
Sketsa
5)
Poster
6)
Papan Flanel
7)
Bulletin Board
Kelebihan Media Grafis
1) Dapat mempermudah dan mempercepat
pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan
2) Dapat dilengkapi dengan
warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa
Kelemahan Media Grafis
1) Membutuhkan keterampilan khusus
dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks
2) Penyajian pesan hanya berupa unsur
visual.
b. Media Bahan Cetak
Media bahan cetak adalah media
visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset. Media
bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang
diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan.
Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah
1) Buku Teks,
2) Modul,
3) Bahan pengajaran terprogram.
Kelebihan Media Bahan Cetak
1) Dapat menyajikan pesan atau
informasi dalam jumlah yang banyak,
2) Pesan atau informasi dapat
dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhsn, minat, dan kecepatan
masing-masing,
3) Dapat dipelajari kapan dan dimana
saja karena mudah dibawa,
4) Akan lebih menarik apabila
dilengkapi dengan gambar dan warna,
5) Perbaikan/revisi mudah dilakukan.
Kelemahan Media Bahan Cetak
1) Proses pembuatannya membutuhkan
waktu yang cukup lama,
2) Bahan cetak yang tebal mungkin
dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya,
3) Apabila jilid dan kertasnya jelek,
bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.
c. Media Gambar Diam
Media gambar diam adalah media
visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media
gambar ini adalah foto.
Kelebihan Media Gambar Diam
1) Dibandingkan dengan grafis, media
foto ini lebih konkret,
2) Dapat menunjukkan perbandingan
yang tepat dari objek yang sebenarnya,
3) Pembuatannya mudah dan harganya
murah
Kelemahan Media Gambar Diam
1) Biasanya ukurannya terbatas
sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar,
2) Perbandingan yang kurang tepat
dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi.
2. Media Proyeksi Diam, Meliputi :
OHP/OHT, Opadue Projector, Slide, dan Filmstrip.
Media
proyeksi diam, beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini memerlukan alat
bantu (misal proyektor) dalam penyajiannya, karakteristik umum media ini
adalah: pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak,
penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis),
dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan objek-objek
secara diam (pada media dengan penampilan visual saja). Terkadang dalam
penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis.
Sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar secara
berkelompok atau individual, praktis dipergunakan untuk semua ukuran ruangan
kelas, mampu menyajikan teori dan praktek secara terpadu menggunakan
teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan obyek/kejadian
tertentu (terutama pada jenis media film), dan media film lebih realistik,
dapat bdiulang-ulang, dihentikan, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan.
a. Media OHP Dan OHT
OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan
melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead
Projector). OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 x
11 inci. Ada 3 jenis bahan yang dapat dipergunakan sebagai OHT, yaitu :
1) Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis
transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan
menggunakan spidol
2) PPC transparency film (PPC : Plain Paper Copier), yaitun jenis
transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin
photocopy
3) Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang
dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax. OHP (Overhead Projector) adalah media yang
digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar.
Kelebihan Media OHT/OHP
1) Dapat digunakan untuk menyajikan
pesan disemua ukuran ruangan kelas.
2) Menarik, karena memungkinkan
penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna yang menarik.
3) Tatap muka dengan siswa selalu
terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
4) Tidak memerlukan operator secara
khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan
5) Dapat menyajikan pesan yang banyak
dalam waktu yang relatif singkat
6) Program OHP dapat digunakan
berulang-ulang.
Kelemahan Media OHT/OHP
1) Memerlukan perencanaan yang matang
dalam pembuatan penyajiannya
2) OHT dan OHP merupakan hal yang tak
dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa
diproyeksikan melalui OHP.
3) Urutan OHP mudah kacau, karena
merupakan urutan yang lepas.
b. Media Opaque Projektor
Opaque Projektor atau proyektor
tak tembus pandang adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan
benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto, dan model-model baik
yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda dengan OHP, opaque projector
ini tak memerlukan transparansi, tapi memerlukan penggelapan ruangan.
c. Media Slide
Media slide atau film bingkai
adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan
proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang
kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
Kelebihan Media Slide
1) Membantu menimbulkan pengertian
dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan
unsur suara.
2) Merangsang minat dan perhatian
siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit
3) Program slide mudah direvisi
sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah.
4) Penyimpanannya mudah karena
ukurannya kecil
Kelemahan Media Slide
1) Memerlukan penggelapan ruangan
untuk memeproyeksikannya.
2) Pembuatannya memerlukan waktu yang
cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
3) Memerlukan biaya yang boleh
dikatakan besar.
4) Hanya dapat menyajikan gambar yang
diam.
d. Media Filmstrip
Filmstrip atau film rangakai atau
film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama
dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang
merupakan satu kesatuan. Kelebihan filmstrip dibangdingkan film slide adalah
media filmstrip mudah pengadaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga
frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan. Akan
tetapi pengeditan dan perbaikan/revisi filmstrip relatif agak sukar, karena
harus dilakukan di laboratorium khusus.
3. Media Audio, meliputi : Media
Radio, Media Alat Perekam Pita Magnetik
Media Audio. Hakekatnya dari
jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang disamapikan atau
dituangkan kedalam simbol-simbol auditif (verbal dan atau non verbal), yang
melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki
karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan
waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam
dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan
merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan
guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik
dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada
jenis media radio).
a. Media Radio
Radio adalah media audio ruang
penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari
suatu pemancar.
Kelemahan Media Radio
1) Memiliki variasi program yang
cukup banyak.
2) Sifatnya mobile, karena mudah
dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
3) Baik untuk mengembangkan imajinasi
siswa.
4) Dapat lebih memusatkan perhatian
siswa terhadap kata, kalimat atau musik, sehingga sangat cocok digunakan untuk
pengajaran bahasa.
5) Jangkauannya sangat luas, sehingga
dapat didengar oleh massa yang banyak.
6) Harganya relatif murah.
Kelemahan Media Audio
1) Sifat komunikasinya hanya satu
arah (one way communication).
2) Jika siarannya menonton akan lebih
cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
3) Program siarannya selintas,
sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan kemampuan belajar
siswa secara individual.
b. Media Alat Perekam Pita Magnetik
Alat perekam pita magnetik atau
kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses
perekaman kaset audio.
Kelebihan Media Alat Perekam Pita
Magnetik
1) Pita rekaman dapat diputar
berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2) Rekaman dapat dihapus dan
digunakan kembali.
3) Mengembangkan daya imajinasi
siswa.
4) Sangat efektif untuk pembelajaran
bahasa.
5) Pengadaan programnya sangat mudah.
Kelemahan Media Alat Perekam Pita
Magnetik
1) Daya jangkauannya terbatas.
2) Biaya pengadaan alatnya relatif
lebih mahal dibanding radio.
4. Media Audio Visual Diam, meluputi
: media sound slide (slide suara) film strib bersuara, dan halaman bersuara
Media audio visual diam adalah
media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan
indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam
atau sedikit memiliki unsur gerak. Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh
berbeda dengan media proyeksi diam. Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada
media audio visual diam.
5. Film (Motion Pictures)
Film
disebut juga gambar hidup (motion
pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan
sehingga menimbulkan kesan hidup dan gerak.
Kelebihan Media Film
a. Memberikan pesan yang dapat
diterima secara lebih merata oleh siswa.
b. Sangat bagus untuk menerangkan
suatu proses.
c. Mengatasi keterbatasan ruang dan
waktu.
d. Lebih realistis, dapat
diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
e. Memberikan kesan yang mendalam,
yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelemahan Media Film
1. Harga produksinya cukup mahal.
2. Pembuatannya memerlukan banyak
waktu dan tenaga.
3. Memerlukan operator khusus untuk
mengoprasikannya.
4. Memerlukan penggelapan ruangan.
6. Televisi, Meliputi : Televisi
terbuka (open boardeast television), televisi siaran
terbatas/TVST (Cole Circuit Television/CCTV),
dan vidio-cassete recorder (VCR).
Televisi adalah media yang dapat
menampilkan pesan secara audiovisual dan gerak (sama dengan film).
a. Media Televisi Terbuka
Media televisi terbuka adalah
media audio visual gerak yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang
elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa
melalui pesawat televisi.
Kelebihan Media Televisi Terbuka
1) Informasi/pesan yang disajikan
lebih aktual.
2) Jangkauan penyebarannya sangat
luas.
3) Memberikan pesan yang dapat
diterima secara lebih merata oleh siswa.
4) Sangat bagus untuk menerangkan
suatu proses.
5) Mengatasi keterbatasan ruang dan
waktu.
6) Memberikan kesan yang mendalam,
yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelemahan Media Televisi Terbuka
1) Programnya tidak dapat
diulang-ulang sesuai kebutuhan.
2) Sifat komunikasinya hanya satu
arah.
3) Gambarnya relatif kecil.
4) Kadangkala terjadi distorsi gambar
dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetik.
b. Media Televisi Siaran Terbatas
(TVST)
TVST atau CCTV adalah media
audiovisual gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel
(bukan TV kabel). Dengan perkataan lain, kemera televisi mengambil suatu objek
di studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil pengambilan tadi
didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat televisi yang ada di
ruangan-ruangan kelas.
Kelebihan siaran televisi ini terbatas
ini dibandiingkan dengan siaran terbuka diantaranya adalah komunikasi ini dapat
dilakukan secar dua arah (hubungan antara studio dan kelas dilakukan melalalui
intercom), kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan terkontol. Sedangkan
kelemahannya adalah jammgkauan relatif terbatas.
c. Media Audio Cassetre Recorder
(VCR)
Berbeda dengan film ini, media VCR
perekamannya dilakukan dengan menggunalkan kaset video, dan penanyangannya
melalui pesawat telavisi sedangkan media film perekaman gambarannya menggunakan
film seuloiid yang positif dan gambarnya diproyeksikan melalui proyeksi ke
layar. Kelebihan yang dimiliki oleh media televisi terbuka. Selain itu media
VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu progamnya dapat diulang-ulang. Akan
tetapi kelemahannya adalah jangkauan terbatas.
7. Multi Media
Multi media merupakan suatu sistem
penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang memebentuk
satu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas bahan
cetak, bahan audio dan bahan audio visual.
Kelebihan multi media
a. Siswa memiliki pengalaman yang
beragam dari segala media.
b. Dapat menghilangkan kebosanan
siswa karenamedia yang digunakan lebih bervariasi.
c. Sangan baik untuk kegiatan belajar
mandiri.
Kelemahan multi media
a. Biayanya cukup mahal.
b. Memerlukan perencanaan yang matang
dan tenaga profesional.
D. Peran Media Pembelajaran
1. Memperjalas penyajian materiagar
tidak hanya bersifat verbal (dalam bentuk kata-kata tertulis atau tulisan).
2. Mengatasi keterbatasan ruang,
waktu dan daya indra, karena menurut par aahlli kemampuan daya serap manusia
dalam memahami masalah dengan panca indra.
3. Penggunaan media secara tetap dan bervariasi
dapat mengatasi sifat pasif anak didik.
4. Menghindari kesalahpahaman terhadap suatu
objek dan konsep.
5. Menghubungkan nyata dan yang tidak nyata.
Kelemahan-kelemahan yang dikemukakan antara
lain: tayangan ini terlaku cepat, mata cepat lelah waktu yang sedikit.
E. Media Yang Tidak Dapat
Diproyeksikan
Media realita adalah benda
nyata.benda tersebut tidak harus dihadirkan diruang kelas, tetapi siswa dapat
melihat langsung keobjek. Kelebihan daro media ini dapat memberikan pengalaman
nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhlukm hidup,
klasifikasi mahkluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
Model adalah benda benda tiruan dalam wujud tida dimensi yang
merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan
model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai benruk realias. Misal untuk
mempelajari sistem gerak pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekresi
dan saraf pada hewan.
Media grafis tergolong media
visual yang menyalurkan pesan melalui siombol-simbol visual. Fungsi dari media
gfavis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajara, dan
mengilustrasikan suatu fakte aytau konsep yang mudah terluapakan jika hanya
dilakukan melakui penjalas verbal. Jenis-jenis media gfafis adalah
1. Gambar atau foto
2. Sketsa: gambar sederhana dari draft
kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail dengan sketsa dapat menarik
perhatian siswa, memperjelas pesan
3. Diagram atau skema: gambar
sederhana menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari objek
tertentu secara garis besar.
4. Bagan atau chart : menyampaikan
ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah di cerna siswa. Selain itu
bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam
bagan sering di jumpai bentuk grafis lain,seperti gambar diagram, kartun.
5. Grafik : gambar sederhana yang
menggunakan garis, titik, sinbol verbal atau bentuk tertentu yang mengambarkan
data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.
F. Media yang dapat di Proyeksikan
1. Transparan OHP merupakan alat
bantu belajar tatap muka sejati, sebab tata letek ruang kelas tetap seperti
biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa. Perangkat media transparasi
meliputi perangkat lunak dan perangkat kelas. Teknik pembuatam media
transparasi, yaitu :
a. Mengambil dari bahan cetak dengan
teknik tertentu
b. Membuat sendiri secara manual
2. Film bingkai atau slide adalah
film transparan yang umum nya berukuran 35 mmdan diberi bingkai 2x2 inci. Dalam
satu paket berisi beberapan film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film
bingkai hampir sama dengan transparasi OHP, hanya kualitas visual yang
dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahan adalah biaya produksi dan peralatan
lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
|
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian teoritik
sebagaimana dijelaskan pada bab tanggapan, maka dapat disimpulkan bahwa peran
guru dalam menggunakan media pembelajaran antara lain: Kegiatan pembelajara
menjadi menjadi lebih menarik, kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif,
kualitas dapat ditingkatkan, pembelajaran dapat disajikan dimana dan kapan saja
dengan yang diinginkan, meningkatkan sifat positif siswa dalam proses menjadi
baik, memberikan nilai positif bagi pengajar. Media pembelajaran merupakan
salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
Di zaman teknologi dan informasi, media
sangat membantu pengajar atau guru dalam kegiatan belajar mengajar seperti
menjaga minat siswa, membantu memelihara kefokusan siswa, memudahkan dalam
pemahaman sesuatu yang abstrak, dll.
Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup beragam,
mulai dari media yang sederhana sampai pada media yang rumit. Selain itu media
juga terdiri dari berbagai jenis, yaitu model, bahan grafis, OHT, audio
kaset, video, Computer Assisted Instruction, perangkat praktikum. (Heinich,
dkk. 1996)
Peranan yang dikemukakan diatas,
memberikan wawasan yang luas mengenai pemanfaatan media dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Karwono dan Heni Mularsih. 2010. Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan
Sumber Belajar. Ciputat:
Cerdas Jaya.
Uno, Hamzah B.2009. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bunmi
Aksara.
http://yanuarwahyudin.blogspot.co.id/p/guru-dalam-pemanfaatan-teknologi.html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar