Sabtu, 02 Desember 2017

WUJUDKAN CITA-CITA DALAM MIMPI INDAH

Sebenernya ini cerita udah lama buatnya udah hampir setahun, hehe masih banyak yang perlu dibenerin dari cerita ini, mulai dai pemilihan bahasa, diksi dan lai-lain, mohon masukannya aja guysss ☺✌
semua orang terlahir ke dunia dengan membawa segala mimpinya masing-masing, tidak ada seseorang yang tidak mempunyai mimpi, hanya saja banyak yang tak mau mengartikan mimpinya menjadi kenyataan, yuk sama-sama bermimpi, memimpikan apa yang menjadi harapan selama ini, yuk sama-sama mewujudkan! itu yang terpenting! ❤

❤WUJUDKAN CITA-CITA  DALAM MIMPI INDAH❤

“Joko apa yang sedang kau lihat” tanya Dono
“aku sedang mencari cita-cita” jawabnya
“hahaha (tertawa) cita-cita? untuk apa kau mencari cita-cita,”
“kata bapak Samson kita harus menggapai cita-cita kita setinggi langit, bagaimana caranya aku bisa menggapainya, sedangkan langit saja begitu tinggi”
“haha (tertawa) itu hanya perumpamaan saja la Ko, cobalah kau lihat itu (menunjuk), ya, anak kuliahan itu, mereka saja belum tentu paham dengan cita-cita ya meskipun mereka setiap hari berangkat kuliah, mungkin saja sewaktu di kelas mereka hanya ngobrol, tidur, atau main gadget”
“hah apa itu gagdet?”
“ya masa kau tak tau apa itu gagdet, itu Hp model sekarang yang layarnya super lebar”
“seperti apa itu bentuknya? Aku belum pernah melihatnya”
“hey jangan kau kira aku ini anak jalanan yang tau apa-apa, kalo semacam itu aku tahulah”
“ahh sudah-sudah aku tak maksud dengan apa yang kau bicarakan itu, ayok kita pergi” Joko segera melangkah pergi meninggalkan Dono,
“cita-cita oh cita-cita (sambil memandang langit) Joko sudah gila, dia memikirkan cita-cita padahal kita ini cuma pemulung yang setiap harinya mengobrak abrik sampah mana mungkinlah bisa menggapai cita-cita itu”
Dilihatnya Joko yang sudah melangkah jauh membuat Dono berlari untuk mengejarmya. Memang mereka berdua sudah sangat akrab, sudah seperti saudara sendiri, mereka saling menyayangi, melindungi dan juga saling membantu dalam hal apapun.
Dono berasal dari keluarga yang berlatar belakang tidak  mampu dia dulu tinggal bersama seorang nenek tua yang kerjaanya hanya menjual tempe tetapi setelah meninggalnya nenek tersebut Dono menjadi gelandangan, hidup dibawah kolong jembatan, sedangkan orang tua kandungnya  sudah lama pergi meninggalnya, ibunya sengaja meninggalkannya dari ia sejak lahir, karena malu hamil di luar nikah, sedangkan ayahnya tidak jelas asal usulnya, tetapi Joko tetap semangat dalam melanjutkan kehidupannya karena menurutnya masa lalu yang kelam, tidaklah harus diratapi. Sedangkan Joko ia berasal dari keluarga yang kaya raya, ayahnya seorang pengusaha sukses, dan ibunya seorang dokter gigi, dulu dia pernah bercita-cita menjadi pilot, namun setelah terjadinya krisiss moneter lima tahun yang lalu ayahnya mengalami kebangkrutan dan terlilit hutang dengan Bank. Setahun setelah kejadian itu ayah dan ibunya bercerai, ibunyapun meninggalkan Joko dan ayahnya, karena ayahnya tak tau menau dalam mengurusi anak, Joko di titipkan di panti asuhan, kemudian ayahnya pergi ke Bali untuk mencari pekerjaan, karena sering terintimidasi Joko memutuskan untuk pergi meninggalkan panti dan hidup menggelandang sampai saat ini.
Pertemuan antara Joko dan Dono, membawa arti tersendiri bagi keduanya mereka bisa saling mengerti arti kekeluargaan, persahabatan, kesetiaan, dan juga arti kemandirian.
“Joko sepertinya cita-citamu mau hujan (ledek Dono)” “apa yang kau maksud?” Joko tidak mengerti apa yang dibicarakan temannya “itu (menunjuk langit)” “iya, sebentar lagi akan turun hujan, cepat kau masukkan kardus itu, nanti kalau tak bisa kena hujan tu” perintah Joko “baiklah” jawab Dono.
Awan hitam menyelimuti wajah kota itu, suasana jalan yang ramaipun mulai menggema di telinga, mobil, motor berlalu lalang saling memperebutkan jalan, gerimispun tak bisa dibendung lagi sampai hujan benar-benar mengguyur kota itu. “Joko, kalau hujan-hujan begini apa yang kau rasakan” tanya Dono “dingin” jawab Joko “itu saja?”  “trus maumu aku jawab apa?” tanya Joko “heemm aku jadi teringat nenekku” jawab Dono, “untuk apa kau mengingatnya diakan sudah tenang di alamnya” “iya, aku tau”  “sudah jangan mengajakku ngobrol aku ngantuk” pinta Joko.
Dinginnya malam terasa sampai ketulang. Hidup dalam keremang-remangan hanya ditemani dua buah lilin yang menyala dan tentu saja lilin itu tidak bisa meneranginya sampai pagi.
“ah Joko cepat sekali dia tidur, terlihat pulas pula” berbicara sendiri.
Dalam lamunan malam tiba-tiba saja Dono teringat kejadian siang tadi tentang apa itu cita-cita.
“kanapa aku jadi teringat cita-citaku dulu, haha (tertawa) dulu aku bercita-cita jadi dokter, yaa karena terinspirasi dari nenek yang sering sakit-sakitan aku ingin mengobati sakit nenekku, tapi ah sudahlah aku ini orang miskin tak perlu punya cita-cita yang tinggi, yang terpenting perut kenyang sudah cukup”
“kau ini berbicara sendiri seperti orang gila saja” kata Joko
“kau belum tidur rupanya” jawab Dono
“mana mungkin aku bisa tidur kalo kau masih menggema ditelingaku”
“hahaha maafkan aku sobat” ledek Dono
“kudengar kau dulu bercita-cita jadi dokter?” tanya Joko
“iya, tapi itu dulu” jawabnya
“iya, dokter itu pekerjaan yang mulia” kata Joko
“memanglah, maka dari itu aku ingin sekali jadi dokter” kata Dono
“ya semoga saja cita-citamu jadi kenyataan”
“haha (tertawa) wah sepertinya sobatku ini sedang berusaha menghiburku, heh Joko kita ini orang tak punya, miskin, gelandangan, mana mungkinlah cita-citaku itu bisa jadi kenyataan?”
“man jadda wajadaa”
“ah sudahlah, kau tidur saja sana katanya sudah mengantuk” perintah Dono.
Angin malam terasa begitu dinginnya sampai menusuk ke tulang. Tetesan air hujanpun jatuh ke bak pemandian terakhir. Suara setan jalan yang gaduhpun tak lagi mereka dengar. Malam dan semakin malam keduanyapun terlelap dalam tidur yang panjang, hingga menemukan harapan-harapan baru dalam impinya.
“selamat pagi pak dokter” terdengar suara yang tak asing baginya hingga mengejutkan Dono
“nenek! (Terkejut)”
“nenek bangga padamu nak, akhirnya kamu bisa mewujudkan cita-citamu”
“bagaimana mungkin nenek bisa sampai disini, aku tidak percaya ini nenek, ini pasti mimpi” kata Dono
“heh kok mimpi, ya ini nenek lo nak, apa nenek terlihat lebih muda to, kok kamu nggak ngenalin nenek?” jawab nenek
“Dono, rindu sama nenek (memeluk nenek)”
“kalo jadi dokter itu yang bener, niatnya bukan karena uang, tapi karena ikhlas membantu semasa, kalo niatnya cuma nyari uang, gak bakalan ono rasa puas neng atimu (tersenyum)”
“iya nek Dono paham, Dono akan terus ingat pesan nenek”
“sudah ya nenek pamit dulu (tersenyum)”
“nenek mau kemana?” tanya Dono
“ya nenek mau jualan tempe dulu, nanti kalo gak dijual kita gak dapet duit, terus kita mau makan apa coba? (tersenyum dan melangkah pergi)”
Dono hanya bengong dan berdiri kaku melihat nenek melangkah pergi meninggalkannya sampai benar-benar punggung nenek tak terlihat.
“nenek tunggu! Dono mau ikut nenek!” jerit Dono
“Dono, Dono, bangun!?”
“hah, aku mimpi bertemu nenek Ko”
“kau mimpi nenekmu itu karena kau lagi kepikiran dia, makanya kau sering-seringlah berdoa untuk nenekmu itu!, sudah tidur lagi sana, jangan lupa berdoa (perintah Joko)”
“iya, iya baiklah”
Dono hanya menurut saja apa yang diperintah Joko, Dono tak habis pikir dalam mimpinya ia bisa mengenakan pakaian putih seperti Dokter. Rasa gelisah mulai menggelayuti perasaanya. “apa bisa aku memujudkan mimpi indah ini?” Dono mulai bertanya pada diri sendiri tentang apa yang ia cita-citakan selama ini.
Sejuknya matahari pagi mulai merambah kepemukiman kumuh, lalat-lalat hijaupun sudah terlihat jelas dimata, sungguh pamandangan ini benar-benar tak menyejukkan mata, tetapi ya seperti inilah keadannya.
“Dono, Dono, aku ingin cerita mimpiku semalam?”
“mimpi apa kau Joko?” tanya Dono
“kau semalam mimpi bertemu dengan nenekmukan? Kalo aku mimpi menjadi pilot, sungguh ini benar-benar mimpi yang indah, aku merasa begitu bahagia, dengan rasa bangga aku yang menjadi pilot dalam pesawat itu, kubawa terbang tinggi, tinggi, dan tinggi.. sekali pesawat itu, sampai kulihat rumah-rumah dan gedung yang tinggipun terlihat sangat kecil. Hebat bukan mimpiku itu!” dengan rasa penuh semangat Joko menceritakan mimpinya, dan Donopun membalas cerita mimpinya dengan rasa yang tak kalah semangat.
“iya, aku mimpi bertemu nenekku, dalam mimpiku nenek terlihat begitu bangga dan bahagia melihatku, hal itu jelas sekali dengan senyum khas nenekku, kau tau dalam mimpi itu aku mengenakan pakaian putih seorang Dokter, ya aku menjadi Dokter, tapi itu hanya dalam mimpi”
“Dono kita berdua mimpi tentang cita-cita kita, kita bisa memimpikannya tapi belum bisa mewujudkannya, maukah kau berjanji satu hal padaku”
“berjanji, apa itu”
“berjanji untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita kita, cita-cita yang selama ini kita impikan Dono”
“tapi bagaimana caranya Ko” tanya Dono
“berjanjilah terlebih dahulu” pinta Joko
“iya aku berjanji”
Keduanya saling mengikrar janji untuk mewujudkan apa yang mereka cita-citakan. Rasa semangat untuk mewujudkan cita cita mulai tertanam kembali pada diri mereka masing-masing.
“nanti sore pak Samson akan pergi ke Jogja”
“Jogja?” terkejut
“iya Jogja, kota pendidikan, banyak orang yang datang kesana untuk belajar, belajar pendidikan, agama, kesehatan, hukum dan masih banyak lagi”
“aku ingin pergi kesana Ko”
“iya beruntunglah kita pak Samson mengajak kita untuk pergi kesana, disana kita akan disekolahkan oleh pak Samson”
“kamu serius Ko?” tanya Dono
“iya aku serius, mana mungkinlah aku berbohong, kata pak Samson selain sekolah kita juga diizinkan untuk bekerja, jadi kita nanti sekolah sambil bekerja untung-untung untuk tambahan biaya sekolah kita Don?”
“Joko aku ingin sekali pergi ikut pak Samson”
“berjanjilah padaku Don, kita akan bersama-sama mewujudkan cita-cita kita, tentunya dengan usaha, kerja keras, doa, dan jangan mudah putus asa”
“ya aku berjanji Ko, kita akan sukses bersama-sama”
“man jadda wajaada”
“man jadda wajaada”
Keduanyapun pergi menemui pak Samson untuk membicarakan keberangkatannya ke Jogja.

Ketika Semua Berakhir Manis

Hey hey hey selamat siang para fans ku yang ganteng ganteng dan cantik cantik.. masih ingetkan sama gue? Hah apa lo udah lupa? Masa sih, yaudah sini tak kasih poto gua yang imut..eittss jangan di hilangin yaa? Hahaaa,, apa? Masih gak ngenalin juga, das*r huhh, nama gue Desy tapi bukan  Desy Ratnasari ya, karna gua belum keliatan tua, haahaa udah jangan bengong! Nanti lo jatuh cinta lagi sama gue (emot senyum). Yuk  baca! ini cerita tentang Anggun dan Adi, mengapa gue ngambil nama Anggun dan Adi, ntahlah yang jelas gue selalu Baper denger nama itu. Hikk hikk udah jangan liat gue nangis (tutup pintu).
Heyyy heyyy udah ya jangan peduliin Desy, hahahaha (ketawa jahat). Gue adalah orang yang bakalan cerita di cerita ini, lo orang penasarankan sama gue yaudah bayangan aja diri gua itu mirip banget sama Afgan, kalo tinggi gue bisa sampai 180 cm, dan bobot 78kg, lesung pipi gue lebih dalem lo dari pada Afgan sedalem sumur tua haha apa lagi kacamatanya, yang beda mah punya Afgan ori dan yang punya gue ini KW 10 hehe, tapi sayang bayangan lo orang gak pas sama kenyataan di diri due, gue orangnya kecil, pendek, item dan rambut gue super curly, bulu ketek gue juga banyak padalah udah sewa tukang rumput, terus hasil ngerumputnya di kasih sama mbekkk..*mikir keras* ok langsung ajalah.
Cinta? Apa itu cinta? Yang jelas ini adalah kisah cinta yang bener-bener gak bakalan gue lupain seumur hidup, penolakan demi penolakan selalu ada di diri gue, sampai lupa berapa kali gue di tolak dari yang mentah-mentah, mengkal, sampai yang matang *lo pikir ini mangga apa* sakitnya tuh disini! Lo yakin lo bakal ngedengerin cerita gue ini gue aja gak sanggup buat ceritainya,, oke! tapi demi konsisten jiwa gue, gue bakalan ceritain tapi sebelumnya lo lo pada harus nyiapin tisu ya siapa tau ingus gue yang ijo ini bakalan meler *ketawa jijik*
Gue pernah ngerasain jatuh cinta sama perempuan *yaialah masa sama cowok lo kira gua LGBT* syutt dia namanya Anggun, kalo lo mikir dia seanggun namanya lo salah besar, bahkan dia pernah ngajak gue duel di hari itu, di hari yang sial itu! Anggun adalah gadis yang cerdas, dia selalu mendapatkan nilai terbaik sampai di juluki bintang kelas, tapi menurut gue sih dia gak cuma bintang di kelas aja tapi bintang di hati juga #hasyik. Sering kali kalo dia pas latihan karate mata gue lirik-lirik dia dengan berharap dia bakalan peka sama lirikan gue *iya lirikan lo kayak orang mau nyopet* sudah empat bulan kita satu tempat latihan dan selama empat bulan itu gue ngerasa bener-bener jatuh cintong sama dia, bayangin ya gue itu tiap malem selalu mikirin dia ntah itu pas mau tidur, mau belajar, mau makan, mau main bola, bahkan pas bokerpun gue sempet mikirin dia, ampun dah Anggun itu bener-bener setan cantik. Gue selalu berandai andai mungkin gak ya gue jadi pacarnya dia? *hah mimpi* tapi beneran broh! gue beneran jatuh cinta sama dia, gua sayang sama dia…oh Anggun..denngan penuh keberanian gue dateng ke tempat latihan karate gue pengen ngungkapin seluruh rasa yang ada dijiwa gue.
“Anggun mungkin gue bukanlah orang yang sempurnna di mata lo, tapi cinta gue bener-bener sempurna dan tulus buat lo, lo maukan jadi pacar gue, jika lo mau jadi pacar gue lo bisa ambil boneka monyet ini?” *dengan nada memelas, kaya mau minta sumbangan* “(prakkkkk) makan tuh botol aqua!” #sensor merk  melengos dan pergi. Duerrrr seperti di sambar petir, baju robek-robek, bau gosong kemudian menengadah ke atas dan ada kelapa jatuh pas di muka gueeee…*tragis*, setelah di tamparnya aqua gue gak inget apa-apa lagi, dan setelah gue selidiki ternyata setelah kejadian itu gue pingsan dan langsung di bawa ke ruang UKS. Satu hari, dua hari, tiga hari, gue gak berani nongol ke tempat karate takut ketemu Anggung takut cintanya di terima hahaha*mimpi disiang bolong bukannya sama anggun malah sama sundel bolong haha* gue mikir pas gue nembak anggun di depan teman temannya ekspresi gue kayak gimana ya? Dan untungnya gue ini oarangnya gak punya malu haha.
“dimalam yang sesunyi ini aku sendiri tiada yang menemani, jrengggg (nyanyi) ya Tuhan terima kasih engkau sudah menganugerahkan suara emas di diri gue*suara kayak knalpot rombengan aja bangga*,, tapi sayang kenapa sampai sekarang gue masih jomblo ya Tuhan apa salahku? (Menggerutu)” *mikir keras*
Clinggg (BM bunyi) “hah Anggun bm gue? Omegot wah benar-benar keajaiban!”. Ini adalah pertama kalinya gue dapet bm dari Anggun dan guepun membacanya harus pelan-pelan penuh penghayatan, dan ternyata hah isinya nyakitin banget, buat pedes dimata, huhuhuu *ayo cepat baca tidak* bener-bener gak sanggup bacanya*cepet di baca* inilah dia bmnya Anggun, yang ngebuat hati gue bener bener hancur!
Reading
HEH COWOK BRENGSEK, COWOK PENGECUT, KEMANA AJA LO TIGA HARI NI GAK PERNAH MUNCUL DI TEMPAT  KARATE! GARA-GARA LO YA GUE DI GOSIPIN PACARAN SAMA LO! PADAHAL UDAH  JELAS-JELAS GUE GAK SUKA SAMA LO! KALO LO BENERAN COWOK GENTLE LO DATENG KE TEMPAT KARATE JAM 19:00 WIB  KITA DUEL DISANA!!!
Dueerrr untuk yang kedua kalinya gue disambar petir dan yang kali ini gak cuma kejatuhan kelapa, tapi juga kejatuhan seekor sapi pas kena yang bagian bokongnya! Hahahaha
Replay
E4 4N99UN M44F!N GU3 Y44 GU3 J4NJ! GU3 B4KAL4N D4T3N9
Replay Anggun
DASAR COWOK ALAY
Of bm, bubuk ganteng dulu,, duh malah keinget Anggun jadi baper ginikan hikhihkihi (nangis),,
Tik. Tik. Tik. Tik. Sampai lupa ngebedain mana yang suara detikan jam, sama tetesan air mata, #baper #lagi. Jam berlalu begitu cepatnya, sekitar jam 06:00 wib gue yang masih mengenakan atasan piama bergambar tom and jeryy dan boxser yang bergambar strawberyy pink melangkah dengan sempoyongan ke kamar mandi, di depan cermin ini sudah terbayang bagaimana nasib gue nantinya saat harus berduel dengan orang yang gue cintai, terserah kaki gue mau patah, muka gue boyok, babak belur, gue harus tetep berangkat berduel dengan Anggun gue bakalan ngalah buat dia. Gue mandi dulu yaa “byurrrr” #sensor awas jangan ngintip tubuh gue yang seksi ini nanti mata lo bintitan segede jengkol.
Di tempat karate
Dengan penuh rasa keberanian gue pun sampai di tempat karate, sebenarnya kaki gue gemeteran saat melangkah ke tempat itu! Tapi demi Anggun, akhirnya keberanian itu ada! Hah betapa terkejutnya gue setelah gue buka tu pintu, ternyata sepi gak ada satu makhlukpun yang terlihat disana, sempat berpikir jika Anggun hanya main-main dengan perkataanya, tapi yang gue tahu Anggun bukan orang yang seperti itu, dia orang yang selalu menepati janti, satu menit, dua menit, tiga menit, sampai lima belas menit guepun belum ngeliat batang hidungnya si Anggun,  huh mendadak penyakit gue kumat, penyakit TAKUT, iya gimana enggak masa tiba tiba lampunya mati, “woy siapa yang disana, dikira gue takut apa!?” sebenarnya sih gue takut banget sampai kebelet pipis kebelet boker nih tapi untungnya si kentut masih bisa di tahan! Kalo enggak bisa mati berdiri nih gara-gara gas alami. Alamak! permainan macam apa ini sebenarnya, bulu kuduk gue langgsung njengat (bahasa daerah) semua, ya gimana gak njengat masa iya ada lilin dipojokan sana lalu siapa yang nyalain tu lilin *hayooo mau ngepet yaa? Syirik dosa tau!*,, “wah bener-bener parah si Anggun, awas ya kalo ketemu beneran tak cium nanti” *kayak-berani berani aja* sekarang bukan cuma bulu kuduk aja yang njengat tapi ramput gue yang curly pun mau njengat-njengat juga, sekarang gak hanya satu lilin, tapi banyak lilin huhuhuhuh (nangis) “mak-e anakmu seng ganteng dewe wedi  mak (bahasa daerah)” dan tiba-tiba saja proyektornya nyala di situ ada tulisan “HAPPY BIRTHDAY” oh Tuhan ternyata gue ulang tahun hahaha (tepok jidat), disaat berbarengan temen-temen gue serentak nyanyiin lagu ulang tahun. “happy birthday to you… happy birthday to youu.,…” “hehe makasih teman-temankuu gak nyangka ternyata kalian pada inget sama hari lahir gue, gue aja gak inget” sambil cengengesan “huuuu dasar, hari lahir aja sampai lupa, karna efek kelamaan jomblo tu, makanya gak ada yang ngingetin” ledek temanku. “hahaha iya ni!” jawabnya, “tapi sekarang kamu gak bakalan jomblo kok Di, karna aku bakalan jadi pacar kamu!”  kata Anggun. Hah suara itu!!, gue kenal sama suaranya, bukanya itu suara Anggun? Bertanya-tanya?? Dan setelah gue noleh kebelakang “Anggun??” (terkejut) “emuachh happy birthday Adi, semoga segala apa yang kamu inginkan terkabulkan” *ekspresi malu-malu* oh tidakkk Anggun sudah mengambil keperjakaanku tepat di kening “i i  i ya ya (terbata-bata) makasih Anggun, hari ini tepat di menit ini gak ada suatupun keinginan yang gue harapin lagi karna gue dah dapeti cinta lo, gue janji gue gak bakalan ngecewain lo” *tersenyum lebar, selebar daun kelor* “cie cieee” ledek teman-teman  “haha liat tu mukanya Adi sampai memerah kayak pantat beru tomat hahaha” ledek temannya. Oh Tuhan betapa bahagianya hari ini ternyata cinta gua di terima sama Anggun, byeee status jomblo! Status yang sangat menyiksa! Hahaha eh kalian para pembaca tahu gak ternyata si Anggun udah dari dulu suka sama gue, sampe-sampe dia ikutan karate demi bisa memandang gue, yaa meskipun dari kejauhan..haha tau gitu udah dari dulu dia gue tembak! Anggun itu romantis banget yaa dia berani loh nyium kening gue walaupun banyak temen temen *huuuu romantis gimana gak inget apa kemaren ada aqua yang yang nempel di kepala lo*  hahaha itu kan Cuma akting. Eh kita udah panjang lebar cerita gini lo lo pada belum tahukan siapa nama gue, kenalin gue Adi dan pacar gue Anggun hahahahaha.
The End

MAKALAH PERAN GURU DALAM MEDIA PEMBELAJARAN DI ERA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PROFESI PENDIDIKAN
“Peran Guru Dalam Media Pembelajaran Di Era Teknologi Informasi
Dan Komunikasi”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Mata Kuliah yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. H. Juhri, AM. MPd
dan Bapak Yasmika Baihaqi, M. Pd.

                                                                                
Oleh:
Kelompok 9

Desi Indra Wati        : 14310004
 Dwi Ratna Wati       : 14310006
   Iska Wati                : 14310012




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2016

KATA PENGANTAR
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_gfHGeLHw6YE21Aato-mimTnHMAMrTdogOViMD8ClxdrlARxNCqzci1gEpZ2coQ4IXYssNrGggLy_FyTAsHpJ3rIyJYuoTtBKAcV8VLO2LcaDzF7bmK1Jr1yLz74w1XLWJHmG02gtFzCT/s1600/besmele-bismillahirrahmanirrahim-png.jpeg

Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur penyusun mengucapkan atas kehadirat  Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kelompok Profesi Pendidikan dengan waktu yang telah ditetapkan yang berjudul “Peran Guru Dalam Pengembang Media Pembelajaran Di Era Teknologi Komunikasi Dan Informasi”.
Dalam penulisan makalah ini kami ucapkan terima kasih kepada:
1.      Bapak Prof. Dr. H. Juhri, AM, MPd. dan, Bapak Yasmika Baihaqi, M. Pd. yang telah memberi pengarahan sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2.      Orang tua yang selalu memberikan motivasi, semangat dan doa dalam mengingatkan untuk meyelesaikan tugas.

Penulis menyadari bahwa penulis makalah ini masih terdapat kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat memperbaiki penulisan  makalah selanjutnya. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Metro, 08 Maret 2016
                                                                        Penyusun




DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL..............................................................................   i
HALAMAN JUDUL ................................................................................   ii
DAFTAR ISI..............................................................................................   iii
BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah..................................................................   1
B.     Rumusan Masalah...........................................................................   1
C.     Tujuan Penulisan Makalah...............................................................   2

BAB II  PEMBAHASAN
A.      Teori-Teori Yang Berkaitan Dengan Sumber Belajar......................   3
B.      Pengertian Media............................................................................   7
C.      Jenis dan klasifikasi media..............................................................   9
D.       Peran Media....................................................................................   19
E.       Media Yang Tidak Diproyeksikan..................................................   19
F.      Media Yang Diproyeksikan............................................................   20
BAB V PENUTUP
Kesimpulan .....................................................................................   23
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, media telah dikenal sebagai alat bantu mengajar yang seharusnya dimanfaatkan oleh pengajar, namun kerap kali terabaikan. Tidak dimanfaatkannya media dalam proses pembelajaran, pada umumnya disebabkan oleh berbagai alas an, seperti waktu persiapan mengajar terbatas, sulit mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia, atau alasan lain. Hal tersebut sebenarnya tidak perlu muncul apabila pengetahuan akan ragam media, karakteristik, serta kemampuan masing-masing diketahui oleh para pengajar. Media sebagai alat bantu mengajar berkembang demikian pesatnya sesuai dengan kemajuan teknologi. Ragam dan jenis media pun cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, keuangan, maupun materi yang akan disampaikan. Setiap jenis media memiliki karakteristik dan kemampuan dalam menayangkan pesan dan informasi (Kemp. 1985).
            Karakteristik dan kemampuan masing-masing perlu mendapat perhatian dari pengajar sehingga mereka dapat memilih media yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Sehubungan dengan hal tersebut melalui tulisan ini dipaparkan tentang pengertian dan peranan media dalampembelajaran, jenis dan karakteristik media.

B.     Rumusan Makalah
1.      Apa sajakah teori-teori yang berkaitan dengan sumber belajar?
2.      Apa pengertian media?
3.      Apa saja jenis dan klasifikasi media?
4.      Bagaimana peran media?
5.      Bagaimana media yang  tidak di proyeksikan?
6.      Bagaimana media yang di proyeksikan?



C.    Tujuan Makalah
1.      Untuk  mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan sumber belajar.
2.      Untuk mengetahui pengertian media.
3.      Untuk mengetahui jenis dan klasifikasi media.
4.      Untuk mengetahui peran media.
5.      Untuk mengetahui media yang  di proyeksikan  tidak di proyeksikan.






















BAB II
PEMBAHASAN


A.     Teori-Teori Yang Berkaitan Dengan Sumber Belajar
Pembelajaran diupayakan mencakup semua variabel pembelajaran yang dirasa turut memengaruhi belajar. Ada tiga variabel pembelajaran yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pembelajaran. Ketiga variabel tersebut adalah variabel kondisi, variabel metode, dan variabel hasil pembelajaran. Kondisi pembelajaran adalah mencakup ssemua variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh perencana pembelajaran, dan harus diterima apa adanya. Yang termasuk dalam variabel ini adalah tujuan pembelajaran, karakteristik bidang studi, dan karakteristik siswa. Variabel metode pembelajaran adalah mencakup semua cara yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam kondisi tertentu. Yang termasuk dalam dalam variabel ini adalah strategi pengorganisasian pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, dan strategi pengolahan pembelajaran. Sedangkan variabel hasil pembelajaran mencangkup semua akibat yang muncul dari penggunaan metode tertentu pada kondisi tertentu, seperti keefektifan pembelajaran, efisiensi pembelajaran, dan daya tarik pembelajaran.
3
 
Inti dari rencana pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan. Fokus utama dalam perancangan pembelajaran adalah pada  pemilihan, penetapan, dan pengembangan variabel metode pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran harus didasarkan pada analisis kondisi dan hasil pembelajaran.  Analisis akan menunjukkan bagaimana kondisi pembelajarannya, dan apa hasil pembelajaran yang diharapkan. Setelah itu, barulah menetapkan dan mengembangkan metode pembelajaran yang diambil dari perancang pembelajaran setelah mempunyai informasi yang lengkap mengenai kondisi nyata yang ada dan hasil pembelajaran  yang diharapkan.
Ada tiga prinsip yang perlu dipertimgangkan dalam upaya menetapkan metode pambalajaran yaitu:
1.      Tidak ada metode p[pembelajaran yang unggul untuk semua tujuan dalam semua kondisi
2.      Metode pembelajaran yang bverbeda memiliki pengaruh yang berbeda dan konsisten pada hasil pembelajaran
3.      Kondisi pembelajaran yang berbeda bisa memiliki pengaruh yang konsisiten pada hasil pembelajaran

Secara umum teori belajar merupakan seperangkat peryataan umum yang digunakan untuk menjelaskan mengenai belajar, yang dapat membantu guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajaran. Dalam kaitannya pembelajaran berbasis komputer atau biasa disingkat PBK, teori belajar digunakan  sebagai landasan dalam mendesain dan mengembangkan PBK yang termasuk media sebagai sumber belajar. Ada banyak macam teori belajar tetapi hanya empat saja yang berkaitan erat dalam PBK  yaitu:

1.      Teori Behavioristik
Teori belajar ini menjelaskan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat di amati, diukur dan dinilai secaera kongkrit. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulan) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon). Stimulan yang tidak lain adalah lingkungan belajar siswa itu sendiri, cbaik yang internal (dari dalam diri sendiri) maupun eksternal (keluarga, teman,sekolah, lingkungan dan masyarakat) yang menjadi poenyebab belajar. Sedangkan respon adalah akibat atau dampak yang telah ditimbulkan oleh stimulan .
Sama halnya dengan Thorndike, belajar diartikan sebagai peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R). Dapat diambil keseimpulan bvahwa pada teori behavioristik ini, belajar diartikan dengan adanya hubungan antara ransangan atau( stimulus) dan tanggapan( respon). Thorndike menemukan hukum-hukum belajar sebagai berikut:
a.       Hukum kesiapan (law of readiness), tindakan yang dilakukan memperoleh kepuasan maka tindakan tersebut kemungkinan akan diulangi dalam situasi yang mirip, tetapi jika tidak memperoleh kepuasan maka kemungkinan tindakan tersebut tidak akan diulanginya.
b.      Hukum Latihan (Law of execise), yaitu semakin sering tingkah laku dialami atau dilatih, maka assosiasi tersebut ekan semakin kuat.
c.       Hukum Akibat (law of effect), yaitu hubungan stimulus respon cenderung diperkuat bila akibatnya menyenamgkan dan cenderung deperlemah jika akibatnya tidak memuaskan.
d.      Hukum Reaksi Bervariasi (multiple response), hukum ini mengatakan bahwa pada individu diawali oleh proses trial dan error yang menunjukan adanya bermacam-macam sebelum memperoleh respon yang tepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
e.       Hukum Sifat (set/attitude),  hukum ini menjelaskan bahwa perilaku belajar seseorang tidak hanya ditentukan oleh hubungan stimulus dan respon saja, tetapi juga ditentukan keadaan yang ada dalam diri individu baik kognitif, emosi, sosial, maupun psikomotornya.

2.      Teori kognitif
Belajar diartikan sebagi proses yang terjadi dalam akal dan pikiran manusia. Menurut Winkel (1996:53) bahwa belajar adalah suatu aktifitas mental dan psikis yang berlamgsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilam dan nilai sikap yang bersifat relatif berbekas, dalam praktek  pembelajaran teori kognitif antara lain nampak dalam rumusan rumusan seoerti tahap tahap perkembangan yang dikemukakan oleh Jean Peaget menurut  Peaget itu setiap manusia mengembangkan kemampuan berfikirnya menutut tahap yang teratur. Adapun tahap-tahap  tersebut adalah
a.       Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
Dalam dua tahun pertama kehidupan bayi dia dapat sedikit memahami lingkungannya dengan cara melihat meraba atau memegang, mengecap, mencium dan menggerakkan. Dengan kata lain mengandalkan kemampuan sensorik serta motoriknya. Ciri pokok perkembangannnya berdasarkan tindakan dan dilakukan langkah demi langkah.
b.      Tahap Pra-operasional (2-7 tahun)
Dalam tahap ini sangat menonjol sekali kecenderungan anak-anak itu untuk selalu mengandalkan dirinya pada persepsinya mengenai realitas. Ciri pokok perkembangan pada tahap ini pada penggunaan simbol, bahasa, atau tanda dan mulai berkembanganya konsep-konsep intuitif (diluar nalar).
c.       Tahap operasi konkrit (8-11 tahun)
Dalam tahap ini anak anak sudah mengembangkan pikiran logis, dalam upaya mengerti tentang alam sekelilinganya mereka tidak terlalu menggantungkan diri pada informasi yang datang dari panca indra. Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan yang jelas dan logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat kongkrit.
d.      Tahap operasi formal (12-18 tahun)
Selama tahap ini anak sudah mampu berfikir abstrak  yaitu berfikir mengenai gagasan. Anak dengan operasi formal ini sudah dapat memikirkan beberapa alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan pola berfikir kemungkinan.

3.      Teori Kontruktivisme
Menurut Jhon Dewey sebagai bapak kontruktivisme ide-idenya digunakan sebagai dasar metode kontrukfivisme dan discovery learning, yang mengemukakan pengalaman belajar tergantung pada pengalaman dan minat peserta didik yang seharusnya saling terintegrasi bukan terpisah satu sama lain. Belajar harus bersikap aktif langsung terlibat berpusat pada siswa dalam  konteks pengalaman sosial.
Dalam pembelajaran kontriktivis, guru bertindak sebagai fasilitator, mengambil bagian sebagai anggota kelompok dan diadakan kegiatan diskusi dan review teman.

4.      Teori humanistik
Menuruy teori humanistik proses balajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dalam pelaksanaanya tampak juga dalam pendekatan belajar yang dikemukakan oleh Ausabel yaitu tentang belajar bermakna atau meaning full learning. Menurut Combs berpendapat bahwa banyak guru dengan beranggapan bahwa siswa mau belajar apabilamateri pelajarannya yang disusun dan disajikan sebagaimana mestinya padahal “arti” tidaklah menyatu pada materi pelajaran itu, dengan kata lain individulah yang memberikan arti kepada materi pelajaran itu sendiri. Sehingga yang penting ialah bagaimana membawa peserta didik untuk memperoleh arti bagi pribadinya dari materi pelajaran tersebut dan menghubungkan dengan kehidupanya.
Proses belajar dianggap berhasil jika peserta didik telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.

B.    Pengertian  Media
Media  pembelajaran berasal dari bahasa Latin yang mempunyai arti antara.Makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima. Secara harfiah  media  pembelajaran diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media  pembelajaran menurut Briggs dalam Sumantri (1998:176),  ialah  "Segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan dari pengirim ke penerima pesan serta perangsang peserta didik untuk pembelajaran." 
            Menurut Gagne dan Reiser dalam Sumantri (1998:176)  media  pembelajaran ialah "Alat-alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang bagi peserta didik untuk pembelajaran."
Menurut Association of Education and Commucation Technology (AECT) Amerika. Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi.  Apabilla dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk memebawa informasi dari pengajar ke peserta didik (Heinich, et. al, 1996). Hal yang sama dikemukakan sebelumnya oleh Briggs (1970) yang menyatakan bahwa media adalah segala bentuk fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar.
            Masenurut Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association / NEA) dalam Rohani, (1997:2) berpendapat bahwa  media  pembelajaran ialah :
 "Segala benda yang dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau di bicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut."
       Sedangkan menurut Sadiman dkk, (1986:7) menyatakan bahwa  media  pembelajaran ialah :
 "Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi."
Menurut McLuahan dalam Rohani, (1997: 2) mengatakan bahwa: "Media  pembelajaran ialah channel (saluran) karena pada hakekatnya telah memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar dan melihat dalam batas-batas jarak ruang dan waktu-waktu tertentu. Dengan bantuan  media  pembelajaran batas-batas itu hampir menjadi tidak ada."
Dari batasan yang telah disampaikan oleh para ahli mengenai media, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber kepeserta didik. Tujuan nya adalah merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran media. Selain digunakan untuk mengantarkan pembelajaran secara utuh, dapat juga dimanfaatkan untuk menyempaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memeberikan penguatan maupun motivasi.


C.    Jenis dan Klasifikasi Media
Pada dasarnya media yang banyak digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah media komunikasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam pengklasifikasian ini. Salah satu cara diantaranya ialah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam pembuatan media tersebut. Sebagai contoh seperti gambar, fotografi, rekaman audio, dan sebagainya. Ada pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk mengirimkan pesan. Contoh, ada penyampaian yang disampaikan melalui siaran televisi dan melalui optik. Berbagai bentuk presentasi media yang kita terima, memebuat kita sadar bahwa kita menerima informasi dalam bentuk tertentu. Pesan-pesan tersebut dapat berupa bahan cetakan, bunyi, bahan visual, gerakan, atau kombinasi dari berbagai bentuk informasi ini.
Masih banyak ciri yang membedakan media yang satu dengan yang lain. Sehingga tidaklah mudah untuk menyusun klasifikasi tunggal yang mencankup semua jenis media. Faktor lain yang juga mempersulit klasifikasi ini ialah untuk menentukan mana yang termasuk dan mana yang tidak termasuk media. Sebagai contoh, beberapa ahli membedakan antara media komunikasi dan alat bantu komunikasi. Yang menjadi dasar utama dari pembedaan ini ialah apakah suatu sarana komunikasi dapat menyampaikan program secara lengkap atau tidak. Berdasarkan pembedaan ini, film dapat digolongkan sebagai media, karena film dapat menyampaikan pesan yang lengkap selama waktu putarnya. Sedangkan Over Head Transparansi (OHT) digolongkan sebagai alat bantu saja, karena OHT tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut hanya dapat digunakan oleh instruktur untuk membantu menerangkan pembelajarannya. Walaupun pendapat ini masuk akal, tetapi disini kita akan membahas media dalam perspektif yang lebih luas, yaitu semua alat atau bahan yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan pengertian media pembelajaran sebelumnya.
Menurut bentuk informasi yang digunakan, kita dapat memisahkan dan mengklasifikasi media penyaji dalam lima kelompok besar, yaitu media visual dalam, media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio visual gerak. Kemudian dapat kita teliti media ini untuk membedakan proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, bagaimana suara atau gambar itu kita terima, apakah melalui penglihatan langsung, proyeksi optik, proyeksi elektronik atau telekomunikasi. Kita akan analisis keempat cara ini sebagai cara penyajian sebuah media.
Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya, kita mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media penyaji, yaitu:
1.      Media Grafik, meliputi : Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam
a.       Media Grafis
Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan penyampaian pesan lewat simbol-simbol visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan. Karakteristik yang dimiliki adalah : bersifat kongkret, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat memeperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah harganya dan murah mendapatkan serta menggunakannya, tekadang memiliki ciri abstrak (pada jenis media diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses, grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
Yang termasuk media grafis antara lain :
1)      Grafik,
2)      Diagram
3)      Bagan
4)      Sketsa
5)      Poster
6)      Papan Flanel
7)      Bulletin Board
Kelebihan Media Grafis
1)      Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan
2)      Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa
Kelemahan Media Grafis
1)      Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks
2)      Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

b.      Media Bahan Cetak
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah
1)      Buku Teks,
2)      Modul,
3)      Bahan pengajaran terprogram.
Kelebihan Media Bahan Cetak
1)      Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak,
2)      Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhsn, minat, dan kecepatan masing-masing,
3)      Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa,
4)      Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna,
5)      Perbaikan/revisi mudah dilakukan.
Kelemahan Media Bahan Cetak
1)      Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama,
2)      Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk membacanya,
3)      Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.

c.       Media Gambar Diam
Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis media gambar ini adalah foto.
Kelebihan Media Gambar Diam
1)      Dibandingkan dengan grafis, media foto ini lebih konkret,
2)      Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya,
3)      Pembuatannya mudah dan harganya murah
Kelemahan Media Gambar Diam
1)      Biasanya ukurannya terbatas sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok besar,
2)      Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan persepsi.

2.      Media Proyeksi Diam, Meliputi : OHP/OHT, Opadue Projector, Slide, dan Filmstrip.
            Media proyeksi diam, beberapa jenis media yang termasuk kelompok ini memerlukan alat bantu (misal proyektor) dalam penyajiannya, karakteristik umum media ini adalah: pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan objek-objek secara diam (pada media dengan penampilan visual saja). Terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis. Sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual, praktis dipergunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan praktek secara terpadu menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan media film lebih realistik, dapat bdiulang-ulang, dihentikan, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan.
a.       Media OHP Dan OHT
OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 x 11 inci. Ada 3 jenis bahan yang dapat dipergunakan sebagai OHT, yaitu :
1)      Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan menggunakan spidol
2)      PPC transparency film (PPC : Plain Paper Copier), yaitun jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photocopy
3)      Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax. OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar.
Kelebihan Media OHT/OHP
1)      Dapat digunakan untuk menyajikan pesan disemua ukuran ruangan kelas.
2)      Menarik, karena memungkinkan penyajian yang variatif dan disertai dengan warna-warna yang menarik.
3)      Tatap muka dengan siswa selalu terjaga dan memungkinkan siswa untuk mencatat hal-hal yang penting.
4)      Tidak memerlukan operator secara khusus dan tidak pula memerlukan penggelapan ruangan
5)      Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang relatif singkat
6)      Program OHP dapat digunakan berulang-ulang.
Kelemahan Media OHT/OHP
1)      Memerlukan perencanaan yang matang dalam pembuatan penyajiannya
2)      OHT dan OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
3)      Urutan OHP mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.

b.      Media Opaque Projektor
Opaque Projektor atau proyektor tak tembus pandang adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto, dan model-model baik yang dua dimensi maupun yang tiga dimensi. Berbeda dengan OHP, opaque projector ini tak memerlukan transparansi, tapi memerlukan penggelapan ruangan.
c.       Media Slide
Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan proyektor slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.
Kelebihan Media Slide
1)      Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat dipadukan dengan unsur suara.
2)      Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna dan gambar yang kongkrit
3)      Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan, karena filmnya terpisah-pisah.
4)      Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil
Kelemahan Media Slide
1)      Memerlukan penggelapan ruangan untuk memeproyeksikannya.
2)      Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika program yang dibuatnya cukup panjang.
3)      Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.
4)      Hanya dapat menyajikan gambar yang diam.

d.      Media Filmstrip
Filmstrip atau film rangakai atau film gelang adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip ini terdiri atas beberapa film yang merupakan satu kesatuan. Kelebihan filmstrip dibangdingkan film slide adalah media filmstrip mudah pengadaannya karena tidak memerlukan bingkai, juga frame-frame filmstrip tidak akan tertukar karena merupakan satu kesatuan. Akan tetapi pengeditan dan perbaikan/revisi filmstrip relatif agak sukar, karena harus dilakukan di laboratorium khusus.


3.      Media Audio, meliputi : Media Radio, Media Alat Perekam Pita Magnetik
Media Audio. Hakekatnya dari jenis-jenis media dalam kelompok ini adalah berupa pesan yang disamapikan atau dituangkan kedalam simbol-simbol auditif (verbal dan atau non verbal), yang melibatkan rangsangan indera pendengaran. Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri sebagai berikut: mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).
a.       Media Radio
Radio adalah media audio ruang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.
Kelemahan Media Radio
1)      Memiliki variasi program yang cukup banyak.
2)      Sifatnya mobile, karena mudah dipindah-pindah tempat dan gelombangnya.
3)      Baik untuk mengembangkan imajinasi siswa.
4)      Dapat lebih memusatkan perhatian siswa terhadap kata, kalimat atau musik, sehingga sangat cocok digunakan untuk pengajaran bahasa.
5)      Jangkauannya sangat luas, sehingga dapat didengar oleh massa yang banyak.
6)      Harganya relatif murah.
Kelemahan Media Audio
1)      Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way communication).
2)      Jika siarannya menonton akan lebih cepat membosankan siswa untuk mendengarkannya.
3)      Program siarannya selintas, sehingga tidak bisa diulang-ulang dan disesuaikan dengan kemampuan belajar siswa secara individual.
b.      Media Alat Perekam Pita Magnetik
Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui proses perekaman kaset audio.
Kelebihan Media Alat Perekam Pita Magnetik
1)      Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2)      Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali.
3)      Mengembangkan daya imajinasi siswa.
4)      Sangat efektif untuk pembelajaran bahasa.
5)      Pengadaan programnya sangat mudah.
Kelemahan Media Alat Perekam Pita Magnetik
1)      Daya jangkauannya terbatas.
2)      Biaya pengadaan alatnya relatif lebih mahal dibanding radio.

4.      Media Audio Visual Diam, meluputi : media sound slide (slide suara) film strib bersuara, dan halaman bersuara
Media audio visual diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Kelebihan dan kelemahan media ini tidak jauh berbeda dengan media proyeksi diam. Perbedaannya adalah adanya aspek suara pada media audio visual diam.

5.      Film (Motion Pictures)
            Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan gerak.
Kelebihan Media Film
a.       Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
b.      Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
c.       Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
d.      Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan.
e.       Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelemahan Media Film
1.      Harga produksinya cukup mahal.
2.      Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga.
3.      Memerlukan operator khusus untuk mengoprasikannya.
4.      Memerlukan penggelapan ruangan.

6.      Televisi, Meliputi : Televisi terbuka (open boardeast television), televisi siaran terbatas/TVST (Cole Circuit Television/CCTV), dan vidio-cassete recorder (VCR).
Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual dan gerak (sama dengan film).
a.       Media Televisi Terbuka
Media televisi terbuka adalah media audio visual gerak yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.
Kelebihan Media Televisi Terbuka
1)      Informasi/pesan yang disajikan lebih aktual.
2)      Jangkauan penyebarannya sangat luas.
3)      Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa.
4)      Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
5)      Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
6)      Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.
Kelemahan Media Televisi Terbuka
1)      Programnya tidak dapat diulang-ulang sesuai kebutuhan.
2)      Sifat komunikasinya hanya satu arah.
3)      Gambarnya relatif kecil.
4)      Kadangkala terjadi distorsi gambar dan warna akibat kerusakan atau gangguan magnetik.

b.      Media Televisi Siaran Terbatas (TVST)
TVST atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkataan lain, kemera televisi mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil pengambilan tadi didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat televisi yang ada di ruangan-ruangan kelas.
Kelebihan siaran televisi ini terbatas ini dibandiingkan dengan siaran terbuka diantaranya adalah komunikasi ini dapat dilakukan secar dua arah (hubungan antara studio dan kelas dilakukan melalalui intercom), kebutuhan siswa dapat lebih diperhatikan dan terkontol. Sedangkan kelemahannya adalah jammgkauan relatif terbatas.
c.       Media Audio Cassetre Recorder (VCR)
Berbeda dengan film ini, media VCR perekamannya dilakukan dengan menggunalkan kaset video, dan penanyangannya melalui pesawat telavisi sedangkan media film perekaman gambarannya menggunakan film seuloiid yang positif dan gambarnya diproyeksikan melalui proyeksi ke layar. Kelebihan yang dimiliki oleh media televisi terbuka. Selain itu media VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu progamnya dapat diulang-ulang. Akan tetapi kelemahannya adalah jangkauan terbatas.

7.      Multi Media
Multi media merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang memebentuk satu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio dan bahan audio visual.
Kelebihan multi media
a.       Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media.
b.      Dapat menghilangkan kebosanan siswa karenamedia yang digunakan lebih bervariasi.
c.       Sangan baik untuk kegiatan belajar mandiri.
Kelemahan multi media
a.       Biayanya cukup mahal.
b.      Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga profesional.
D.     Peran Media Pembelajaran
1.      Memperjalas penyajian materiagar tidak hanya bersifat verbal (dalam bentuk kata-kata tertulis atau tulisan).
2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, karena menurut par aahlli kemampuan daya serap manusia dalam memahami masalah dengan panca indra.
3.       Penggunaan media secara tetap dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif anak didik.
4.       Menghindari kesalahpahaman terhadap suatu objek dan konsep.
5.       Menghubungkan nyata dan yang tidak nyata.
Kelemahan-kelemahan yang dikemukakan antara lain: tayangan ini terlaku cepat, mata cepat lelah waktu yang sedikit.

E.     Media Yang Tidak  Dapat  Diproyeksikan
Media realita adalah benda nyata.benda tersebut tidak harus dihadirkan diruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung keobjek. Kelebihan daro media ini dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhlukm hidup, klasifikasi mahkluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
Model adalah benda benda  tiruan dalam wujud tida dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai benruk realias. Misal untuk mempelajari sistem gerak pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekresi dan saraf pada hewan.
Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui siombol-simbol visual. Fungsi dari media gfavis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajara, dan mengilustrasikan suatu fakte aytau konsep yang mudah terluapakan jika hanya dilakukan melakui penjalas verbal. Jenis-jenis media gfafis adalah
1.      Gambar atau foto
2.      Sketsa: gambar sederhana dari draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, memperjelas pesan
3.      Diagram atau skema: gambar sederhana menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari objek tertentu secara garis besar.
4.      Bagan atau chart : menyampaikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah di cerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering di jumpai bentuk grafis lain,seperti gambar diagram, kartun.
5.      Grafik : gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, sinbol verbal atau bentuk tertentu yang mengambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.

F.     Media yang dapat di Proyeksikan
1.      Transparan OHP merupakan alat bantu belajar tatap muka sejati, sebab tata letek ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa. Perangkat media transparasi meliputi perangkat lunak dan perangkat kelas. Teknik pembuatam media transparasi, yaitu :
a.       Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
b.      Membuat sendiri secara manual
2.      Film bingkai atau slide adalah film transparan yang umum nya berukuran 35 mmdan diberi bingkai 2x2 inci. Dalam satu paket berisi beberapan film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparasi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahan adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.










23
 
BAB III
PENUTUP

SIMPULAN
Berdasarkan hasil kajian teoritik sebagaimana dijelaskan pada bab tanggapan, maka dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam menggunakan media pembelajaran antara lain: Kegiatan pembelajara menjadi menjadi lebih menarik, kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif, kualitas dapat ditingkatkan, pembelajaran dapat disajikan dimana dan kapan saja dengan yang diinginkan, meningkatkan sifat positif siswa dalam proses menjadi baik, memberikan nilai positif bagi pengajar. Media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
            Di zaman teknologi dan informasi, media sangat membantu pengajar atau guru dalam kegiatan belajar mengajar seperti menjaga minat siswa, membantu memelihara kefokusan siswa, memudahkan dalam pemahaman sesuatu yang abstrak, dll.  Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup beragam, mulai dari media yang sederhana sampai pada media yang rumit. Selain itu media juga terdiri  dari berbagai jenis, yaitu model, bahan grafis, OHT, audio kaset, video, Computer Assisted Instruction, perangkat praktikum. (Heinich, dkk. 1996)      
Peranan yang dikemukakan diatas, memberikan wawasan yang luas mengenai pemanfaatan media dalam pembelajaran.








DAFTAR PUSTAKA

Karwono dan Heni Mularsih. 2010. Belajar dan Pembelajaran serta Pemanfaatan   Sumber Belajar. Ciputat: Cerdas Jaya.

Uno, Hamzah B.2009. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bunmi Aksara.

http://yanuarwahyudin.blogspot.co.id/p/guru-dalam-pemanfaatan-teknologi.html.